Anak Korban Banjir Bandang di Desa Rumukut Butuh Perhatian Serius Pemerintah


Sambar.id | Gayo Lues, Aceh — Di tengah keterbatasan dan dampak bencana banjir bandang yang melanda Desa Remukut, senyum anak-anak korban bencana masih tampak bertahan.


 Meski kini harus tinggal di rumah berukuran sangat kecil dan jauh dari kata layak, mereka tetap berusaha menikmati hari-hari dengan polos, tanpa sepenuhnya memahami musibah yang menimpa keluarganya.


Fakta tersebut terpantau dalam liputan media online sambar.id di Desa Remukut, Kabupaten Gayo Lues, Aceh. 


Kondisi tempat tinggal warga terdampak banjir bandang dinilai sangat memprihatinkan, khususnya bagi anak-anak yang membutuhkan ruang hidup sehat dan aman untuk tumbuh dan berkembang.


 salah seorang warga Desa Remukut, mewakili suara para korban banjir bandang, menyampaikan harapannya kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah daerah agar memberikan perhatian nyata terhadap kondisi tempat tinggal warga yang terdampak.


“Kami berharap rumah tempat tinggal kami bisa dibenahi dan dibuat lebih aman. Banjir bandang ini adalah bencana alam yang menimpa kami dan saudara-saudara kami di desa,” ujar warga kepada sambar.id.


Ia menegaskan, anak-anak adalah pihak paling rentan dalam situasi bencana. Mereka tidak memahami apa itu musibah, namun harus menanggung dampaknya secara langsung.


“Anak-anak kecil ini tidak tahu apa-apa. Sebagai orang tua, hanya kami yang bisa berjuang untuk mereka,” katanya dengan nada harap.


Selain perbaikan tempat tinggal, Idris juga meminta perhatian pemerintah terhadap aspek kesehatan anak-anak, terutama pemenuhan gizi dan vitamin yang sangat dibutuhkan pascabencana.


“Kami berharap pemerintah memperhatikan kesehatan anak-anak kami, termasuk kebutuhan multivitamin dan layanan kesehatan. Mereka ini masa depan kami,” pungkasnya.


Hingga kini, warga Desa Remukut masih menunggu langkah konkret dari pemerintah agar kehidupan pascabencana dapat kembali berjalan lebih layak, aman, dan manusiawi, khususnya bagi anak-anak korban banjir bandang.


Laporan: Idris

Lebih baru Lebih lama