Sambar.id, Pangkalpinang — Kepulan asap hitam kembali menyelimuti langit Pantai Pasir Padi, Air Itam, Kota Pangkalpinang, Sabtu (06/12/2025). Asap tersebut diduga berasal dari aktivitas tambang timah mitra PT Timah Tbk yang beroperasi di luar cakupan IUP, tepatnya di perairan muara Pangkalbalam, Bangka Tengah. Kondisi ini memicu keresahan pelaut hingga pelaku usaha.
Pantauan di lapangan menunjukkan deretan ponton tower berdiri rapat di zona yang seharusnya steril untuk wisata dan jalur pelayaran. Sejumlah ponton tersebut diduga dioperasikan CV SMS, CV BSI, dan CV TMK—seluruhnya disebut sebagai mitra PT Timah.
Pemandangan Pantai Pasir Padi pun berubah kelam. Asap tebal menjulang tinggi, mengaburkan panorama yang sebelumnya menjadi daya tarik wisatawan.
"Kita kehilangan pemandangan indah. Wisatawan sekarang makin jarang datang," kata seorang pedagang kuliner di kawasan pantai.
Masalah lain muncul dari jalur pelayaran. Beberapa kapten kapal mengaku kesulitan menavigasi karena ponton tidak dilengkapi tanda pengamanan.
"Kalau malam bahaya. Tidak ada penanda. Kami takut menabrak ponton," ujar seorang kapten kapal yang mengaku kapalnya pernah hampir celaka.
Situasi paling mengkhawatirkan terlihat pada aspek keselamatan kerja (K3). Para penambang bekerja tanpa rompi pelampung, helm, dan sepatu bot. Tidak ada satu pun peralatan standar yang diwajibkan oleh aturan ketenagakerjaan.
"Kami tidak pernah dapat rompi pelampung, helm, apa pun," ungkap seorang penambang.
Padahal, beberapa bulan lalu seorang penambang tewas dalam kecelakaan di lokasi yang sama. Namun, tidak tampak adanya perbaikan standar keselamatan.
"Kejadian itu harusnya jadi alarm keras. Tapi tidak ada perubahan sampai sekarang," ujar sumber internal penambang.
Hingga berita ini dimuat, PT Timah Tbk belum memberikan penjelasan terkait aktivitas mitranya di luar IUP. Upaya konfirmasi kepada PT Timah, KSOP Pangkal Balam, Ditpolairut Polda Bangka Belitung, serta Dinas Kelautan dan Perikanan masih dilakukan.(Gh)






.jpg)
