Selamat Hari Lahir Pancasila, K.H.R. As'ad Syamsul Arifin: Pancasila Harus Diamalkan

Sambar.id,Pasuruan, Jatim - Pada 1 Juni 2024, Indonesia merayakan Hari Lahir Pancasila dengan pesan penting dari K.H.R. As'ad Syamsul Arifin. Beliau menegaskan bahwa Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara harus ditaati, diamalkan, dipertahankan, dan dijaga kelestariannya.(01/06/2024)


K.H.R. As'ad Syamsul Arifin menyampaikan pesan tegas pada peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2024. Dalam pesan tersebut, beliau menekankan pentingnya menjaga Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara Indonesia. 


"Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara Indonesia harus ditaati, harus diamalkan, harus dipertahankan, dan harus dijaga kelestariannya. Seandainya Pancasila dirusak, Nahdlatul Ulama (NU) harus bertanggung jawab!" tegas K.H.R. As'ad Syamsul Arifin.


Beliau menambahkan bahwa umat Islam memiliki kewajiban untuk membela Pancasila. "Umat Islam wajib membela Pancasila. Ini sudah mujma'alaih, konsensus ulama," ujarnya. Pesan ini menegaskan bahwa menjaga dan mengamalkan Pancasila merupakan tanggung jawab bersama yang tidak bisa diabaikan.


K.H.R. As'ad Syamsul Arifin juga mengingatkan warga NU untuk memegang teguh deklarasi tentang hubungan Pancasila dengan Islam. "Warga NU harus memegangi deklarasi tentang hubungan Pancasila dengan Islam. NU menerima dengan pertimbangan matang lalu mendeklarasinya," jelasnya.


Deklarasi ini menunjukkan bahwa Pancasila dan nilai-nilai Islam tidak bertentangan, melainkan saling mendukung dan memperkuat satu sama lain dalam membangun bangsa yang harmonis dan sejahtera.


Peringatan Hari Lahir Pancasila ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan kembali seluruh warga Indonesia, khususnya umat Islam dan warga NU, tentang pentingnya menjaga dan mengamalkan Pancasila. Pesan K.H.R. As'ad Syamsul Arifin menegaskan bahwa Pancasila adalah dasar negara yang harus dipertahankan dan dilestarikan untuk memastikan Indonesia tetap bersatu dan kuat.


Sumber: K.H.R. As'ad Syamsul Arifin 

(R15/Jinjo)

Lebih baru Lebih lama