Sambar.id, Pangandaran || Pemerintah Kabupaten Pangandaran resmi memulai proses pembongkaran Pasar Wisata (PW) yang terletak di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran, Kamis (15/5/2025). Langkah ini menjadi bagian dari penataan kawasan wisata yang telah lama direncanakan.
Tiga alat berat dikerahkan untuk meratakan ratusan kios yang berdiri di area pasar. Proses pembongkaran diawali dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng yang dipimpin langsung oleh Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami. Turut hadir dalam kegiatan ini di antaranya Ketua DPRD Asep Noordin, Kapolres Pangandaran AKBP Mujianto, Sekda Kusdiana, serta jajaran Forkopimda dan tokoh masyarakat.
Bupati Citra bersama Asep Noordin dan Kapolres secara simbolis naik ke atas alat berat untuk memulai pembongkaran. Citra menyebutkan, total ada hampir 900 kios yang akan diratakan dalam penataan ini.
"Lahan ini rencananya akan difungsikan sebagai area parkir kendaraan wisatawan. Namun saat ini fokus kita adalah meratakan dulu bangunan yang ada, baru nanti ditata ulang," ujarnya.
Pemerintah sebelumnya telah memberikan waktu satu bulan kepada para pemilik kios untuk melakukan pembongkaran mandiri, terhitung sejak 15 April hingga 15 Mei 2025. Surat pemberitahuan telah disebarkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kepada seluruh pemilik kios.
Dari data yang dimiliki Pemda, jumlah pedagang eksisting yang terverifikasi di Pasar Wisata mencapai 126 orang. Mereka adalah pedagang yang benar-benar aktif berjualan, seperti pedagang makanan, minuman, pakaian, dan kerajinan tangan.
"Kita prioritaskan relokasi bagi pedagang eksisting. Karena saat ada pendataan, tiba-tiba muncul pihak-pihak yang mengaku pedagang. Maka dari itu, verifikasi dilakukan ketat agar tidak ada yang dirugikan," jelas Citra.
Untuk relokasi, para pedagang akan dipindahkan ke lahan milik Pemda di Desa Sukahurip dengan status hak guna pakai. Termasuk juga warga lokal yang tidak memiliki tempat tinggal tetap.
Citra berharap proses pembongkaran dan relokasi ini berjalan tanpa hambatan. Ia mengapresiasi kerja tim penataan yang berhasil melakukan pendekatan persuasif sehingga tidak terjadi aksi penolakan ataupun kericuhan.
"Ini adalah bentuk ikhtiar kita untuk membuat Pangandaran lebih tertata, demi kemajuan wisata dan kenyamanan bersama. Semua yang dilakukan pemerintah daerah bertujuan baik untuk masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, rencana penataan Pasar Wisata sempat menuai pro d kontra di kalangan warga dan pemerintah kabupaten. Namun dengan komunikasi yang intensif dan keterbukaan informasi, berbagai perbedaan pandangan berhasil diatasi secara damai.
Reporter: Tomy Jonatan
Sambar. Id