Sambar.id Pekalongan – Sabtu (17/05)Warga Desa Dororejo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan kembali menggelar tradisi tahunan Sedekah Bumi sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen dan berkah alam yang diterima. Tradisi yang digelar setiap tahun ini menjadi salah satu momen penting yang dinantikan masyarakat setempat.
Rangkaian acara Sedekah Bumi dimulai sejak pagi hari dengan kirab arak-arakan gunungan hasil bumi. Warga dari berbagai dukuh di Desa Dororejo berbondong-bondong membawa hasil panen seperti padi, sayur-mayur, dan buah-buahan yang disusun membentuk gunungan. Gunungan tersebut diarak mengelilingi desa dan kemudian dipusatkan di lapangan desa.
Kirab ini tidak hanya melibatkan tokoh masyarakat dan perangkat desa, namun juga pelajar, kelompok seni, dan warga dari berbagai usia. Antusiasme tampak dari raut wajah para peserta serta warga yang memadati pinggir jalan untuk menyaksikan prosesi tersebut.
Puncak acara berlangsung pada malam hari dengan pagelaran wayang kulit yang digelar di lapangan desa. Pertunjukan ini menghadirkan dalang lokal ternama dan mengangkat lakon yang sarat dengan pesan moral dan nilai-nilai kearifan lokal. Ratusan warga berkumpul menyaksikan pertunjukan hingga larut malam.
Kepala Desa Dororejo, Alimin Slamet, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa tradisi Sedekah Bumi merupakan warisan leluhur yang harus terus dilestarikan. “Ini bukan sekadar acara seremonial, tapi wujud rasa syukur kami kepada Tuhan sekaligus mempererat tali persaudaraan antarwarga,” ujarnya.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, tradisi Sedekah Bumi di Desa Dororejo terus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat(Mbah Yanto)