Aliasa, Guru yang Menginspirasi dari Ujung Negeri

Sambar,id, Gayo Lues || Di sebuah desa terpencil di ujung negeri, tepatnya di Gayo Lues, Aceh, nama Aliasa dikenal sebagai guru yang penuh dedikasi dan tanggung jawab. Kesungguhannya dalam mendidik para siswa bukanlah tanpa alasan. 


Ia pernah merasakan betapa sulitnya menempuh pendidikan di masa kecil, sehingga kini ia bertekad agar murid-muridnya tidak mengalami hal yang sama.


Setiap hari, Aliasa berangkat ke sekolah melewati jalan berbatu di pinggir sungai kecil. Dengan membawa buku dan semangat yang tak pernah padam, ia selalu hadir lebih awal dari para siswanya. Bagi Aliasa, menjadi guru bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga tentang memberi contoh nyata tentang arti perjuangan.


“Dulu saya harus berjalan beberapa kilometer hanya untuk sampai ke sekolah. Kadang tanpa alas kaki dan tanpa bekal. Tapi saya tidak pernah menyerah. Dari situlah saya belajar arti kerja keras,” tutur Aliasa dengan mata berkaca-kaca.


Pengalaman masa lalunya itulah yang membuatnya begitu serius dalam mendidik. Ia ingin setiap siswa memiliki semangat belajar tinggi meski hidup dalam keterbatasan. Di kelas, ia selalu menanamkan nilai disiplin, tanggung jawab, dan semangat pantang menyerah.


Para siswa pun sangat menghormatinya. Mereka melihat sosok guru yang tidak hanya pandai mengajar, tetapi juga menjadi teladan dalam kehidupan.


“Aliasa selalu bilang, kalau mau berhasil, harus berani berjuang. Itu yang membuat kami semangat,” ujar salah satu siswanya.


Dedikasi dan ketulusan Aliasa menjadikannya panutan di sekolah maupun di masyarakat. Ia membuktikan bahwa pengalaman pahit di masa lalu dapat menjadi kekuatan besar untuk mencetak generasi masa depan yang lebih baik — anak-anak didiknya kelak.


Sejalan dengan semangat itu, Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan pesan dan harapannya kepada para guru di seluruh Indonesia. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah prioritas utama dalam membangun bangsa. 


Guru, menurutnya, adalah ujung tombak kemajuan negeri. Karena itu, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru, baik ASN maupun non-ASN, serta memperbaiki fasilitas pendidikan agar proses belajar mengajar semakin layak.


Prabowo juga berpesan agar guru tidak hanya fokus mengajar, tetapi juga mendidik dengan hati, menumbuhkan rasa gembira dan optimisme pada para murid. Guru diharapkan mampu menjadi sumber inspirasi dan harapan, agar anak-anak dididik tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan berakhlak.


Ia menambahkan, pendidikan yang baik dapat menjadi jalan bagi masyarakat untuk memutus rantai kemiskinan. Karena itu, guru diharapkan terus berinovasi dan berpikir sistemik, melihat keterkaitan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam menciptakan perubahan nyata.


Harapan itu sejalan dengan perjuangan Aliasa. Dalam kesederhanaannya di pedalaman Gayo Lues, ia telah menjadi bukti bahwa guru yang tulus dan bersemangat mampu menyalakan api perubahan, meski dari pelosok negeri yang jauh dari gemerlap kota. Melalui tangan-tangan guru seperti Aliasa, masa depan bangsa terus disemai dengan harapan dan cita-cita yang lebih baik. Pungkas (Idris)

Lebih baru Lebih lama