Pemdes Rangdu Gelar Pesta Panen Dengan Mengusung Tema Budaya Tan Ana Sirna



Sambar.id, SUBANG, JABAR - Bukti
ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan, Pemerintah Desa (Pemdes) Rangdu, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, bersama para petani menggelar mapag sri yang bertempat dihalama Desa Rangdu, Rabu (01/05/2024).


Mapag sri sendiri dalam bahasa Jawa halus, mapag berarti menjemput, sedangkan sri dimaksudkan sebagai padi. Maksud dari menjemput padi adalah panen. Mapag Sri dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur petani kepada Allah SWT karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang sangat memuaskan.

Hingga tahun 2024, ritual mapag sri  dalam menyambut datangnya panen raya tak hilang di telan zaman. Hal tersebut masih terbukti dilaksanakanya mapag sri  oleh Pemdes Rangdu bersama petani ketika musim panen tiba, dengan mengusung tema " Budaya Tan Ana Sirna."


Kepala Desa Rangdu Dunengsih mengatakan, Mapag Sri ini merupakan tradisi yang setiap tahun selalu dilaksanakan oleh Pemdes Desa Rangdu, saat atau menjelang panen tiba. Selain itu kegiatan ini juga untuk lebih mempererat tali silaturahmi antar warga masyarakat.


"Acara Mapag Sri ini bisa diartikan sebagai acara adat menjemput padi atau menyambut panen, dimana hal ini mempunyai makna mendalam bagi para  petani, sebagai ungkapan  rasa syukur atas rizky yang diberikan Allah Swt dari hasil panen padi," ucap  Dunengsih.

Srikandi Rangdu yang telah menjabat dua periode ini juga berharap bisa terwujudnya Desa Rangdu yang terdepan dalam Agribisnis di Kecamatan Pusakajaya serta mewujudkan Desa mandiri dan sejahtera dalam budaya gotong royong," ungkapnya.


Sementara itu Camat Pusakajaya Cecep Rahmat, S.Sos, M.Si, M.M,
mengatakan mapag sri ini merupakan inflementasi dari suyukur nikmat, rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan rizky kepada kita semua, mudah mudahan panen berikutnya  akan lebih meningkat dan berlimpah ruah, saya juga merasa bahagia bisa bersilaturahmi dengan bapak ibu warga Desa Rangdu, dan saya juga merasa bersyukur atas hasil panen bapak ibu yang berlimpah, ungkapnya.

"Mapag Sri ini merupakan kemenangan buat kita semua khusunya buat petani Desa Rangdu," kata Cecep.

Lebih lanjut Cecep Rahmat menjelaskan, mapag sri ini merupakan salah satu ajang silaturahmi bagi masyarakat dilingkungan wilayah Desa Rangdu, mereka duduk berkumpul, hal ini jelas akan semakin mempererat ukhuwah islamiyah dengan harapan akan tetap kuat jalinan persatuan dan kesatuan hubungan antara pemerintahan desa dengan warga masyarakat semakin erat," pungkasnya. (*)
Lebih baru Lebih lama