Makam Kuno Tahun 1400 Masehi Era Troloyo di Bugul Kidul Kota Pasuruan Jawa Timur

Pasuruan, Sambar.id - Makam adalah wujud budaya Islam yang mencerminkan persepsi dan alam pikir masyarakat. 


Makam juga tidak hanya sekadar benda yang mewakili makna fungsional sebagai benda kubur. 


Apalagi makam kuno diyakini sangat sakral akan simbol, nilai kebudayaan yang sangat tinggi apalagi makam kuno yang  mempunyai nilai sejarah. Minggu (11/08/2024)


Keberadaan warisan budaya berupa makam kuno yang dari dahulu bahkan orang desa sekitar tidak tahu asal usul daripada makam kuno tersebut yang masih berdiri tegak dan kokoh hingga saat ini.  


Hingga kamipun bertujuan mencari warga tertua di sekitaran desa lecari dan sampai ditemukanya salah satu warga yang sangat diyakini tahu terkait makam tersebut. 


Alhasil hingga kamipun bertemu dengan salah satu ibu Umi Kulsum yang termasuk ibu kandung dari salah satu ketua RT.04 RW.01 yaitu Budi Santoso hingga bapak ilham selaku lurah tapaan ikut hadir dan menyaksikan adanya makam kuno tersebut.


Bahkan kamipun mempertanyakan terkait masalah makam kuno dengan batu nisan yang sangat besar masih berdiri tegak hingga kamipun mendapatkan sedikit informasi bahwa di sekitaran lingkungan makam tersebut ibu umi kulsum lah yang masih bisa sedikit menjelaskan terkait Makam kuno itu.


Untuk menjaga cagar budaya tersebut, pemerintah bekerjasama dengan masyarakat setempat harus melakukan kegiatan sosialisasi dan konservasi yang meliputi perlindungan fisik hingga mendatangi tempat pemakaman kuno tersebut untuk memastikan keakuratan informasi dari salah satu warga setempat

Hal tersebut, menjadi sebuah akulturasi yang terus terpatri hingga saat ini dimasyarakat. Begitu pula dengan penempatan makam. Biasanya untuk para orang sakti dimasa raja-raja mataram atau majapahit.


Tim dari Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) sempat melakukan pelacakan artefak bersama warga desa setempat hingga bisa memastikan dan dapat terlihat makam kuno tersebut di duga berada dikisaran tahun 1400 masehi yang berada di era troloyo.


Selain itu batu tegak atau menhir kembali ditemukan didesa lecari kelurahan tapaan kecamatan bugul kidul. Penemuan ini menambah daftar perbendaharaan dan juga bisa menjadi destinasi budaya peninggalan purbakala di kawasan jawa timur khususnya kota pasuruan.


Penemuan ini berkat informasi penduduk setempat yang menemani tim Masyarakat Arkeologi Indonesia yang tengah mempersiapkan kegiatan Lacak Artefak.Untuk informasi lebih lanjut masih dalam penggalian informasi lebih dalam hingga bisa membuktikan siapakah nama yang berada didalam makam kuno tersebut.

(yahya)


Lebih baru Lebih lama