Sulbar - Dalam upaya mempererat solidaritas dan meningkatkan empati terhadap pengabdian aparat kepolisian, gabungan personel Biro Rena, Biro Logistik dan Bidang Keuangan (Bidkeu) Polda Sulawesi Barat sebanyak 70 orang menggelar kegiatan nonton bareng film “Sayap-Sayap Patah 2 ” pada Jumat (16/5/2025) pukul 16.35 WITA di gedung bioskop Maleo Town Square.
Kegiatan yang berlangsung penuh khidmat tersebut dihadiri langsung oleh Karolog Polda Sulbar Kombes Pol. Wahyu Tri Cahyono, S.I.K., Karorena Kombes Pol. Fadjar Rasyid, dan Kabidkeu Kombes Pol. Mulyono.
Film “Sayap-Sayap Patah 2” ini merupakan film drama aksi yang terinspirasi dari kisah nyata tragedi Bom Samarinda 2016 dimana memperlihatkan kisah perjuangan seorang anggota Densus 88 antiteror dalam mengungkap jaringan teroris namun ia harus kehilangan putrinya Olivia.
Dalam keterangannya, Karolog Wahyu menyampaikan bahwa banyak hal yang bisa diambil pelajaran dari film Sayap-sayap Patah 2 ini diantaranya masyarakat perlu waspada terhadap ancaman radikalisme di lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan konsekuensi sebagai anggota Polri yang dihadapkan pada pilihan mana yang harus didahulukan antara tugas dan keluarga.
“Film ini memberikan gambaran tentang bahaya radikalisasi yang bisa mengancam keluarga dan masyarakat serta beratnya resiko anggota Polri dalam menjalankan tugas pengabdiannya memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat sementara disisi lain, ada keluarga di rumah yang juga butuh perhatian. Kita berharap melalui kegiatan ini, seluruh personel semakin memahami nilai-nilai perjuangan, pengorbanan dan pentingnya menjaga solidaritas antar-sesama anggota Polri,” ungkapnya.
Karorena Kombes Fadjar juga mengapresiasi inisiatif kegiatan ini sebagai bentuk pendekatan humanis dalam membangun sinergi antarbagian.
“Kegiatan seperti ini dapat memperkuat ikatan emosional antar unit kerja. Selain itu, pesan moral dari film ini sangat relevan dengan tantangan tugas kita saat ini, di mana kita dituntut untuk tetap kuat, dan selalu waspada,” ujarnya.
Sementara itu, Kabidkeu Kombes Mulyono menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara profesionalisme dan sisi kemanusiaan dalam pelaksanaan tugas.
“Melalui film ini, kita diajak merenung dan belajar bahwa di balik tugas berat sebagai aparat negara, kita tetap manusia yang memiliki rasa, keluarga, dan tanggung jawab moral. Ini menjadi pengingat penting bagi kita semua,” katanya.