Penantian Panjang Dalam Kegelapan, Akhirnya Warga Desa Olu Kini Nikmati Listrik dan Mimpi


TANGIS HARU DAN BERCAMPUR SENYUM BAHAGIA warga menyambut aliran listrik yang akhirnya tiba di Desa Olu, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulteng./F-TIM Media Berani.


SAMBAR.ID, Sigi, Sulteng - Tangis haru dan bercampur senyum bahagia warga menyambut aliran listrik yang akhirnya tiba di Desa Olu, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulteng.


Setelah puluhan tahun hidup dalam kegelapan, warga menyaksikan sejarah baru saat Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H Anwar Hafid (AH), didampingi wakil Gubernur Reny A Lamadjido tiba dan langsung meresmikan jaringan listrik desa tersebut pada Jumat (18/7/2025).


Peresmian tersebut didampingi oleh Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, Wakil Bupati, Samuel Yansen Pongi beserta jajaran PLN.


Bagi sebagian orang, listrik adalah hal biasa. Namun bagi warga seperti Reta (32), Ibu Rumah Tangga (IRT) di Desa Olu, kehadiran listrik menjadi simbol pengakuan keberadaan mereka.


"Sudah puluhan tahun kami hidup dalam bayang-bayang kegelapan. Anak-anak kami belajar pakai pelita. Baru tiga bulan ini nyala terus, siang malam. Rasanya, kami baru sekarang benar-benar merasa tinggal di Indonesia," tutur Reta dengan mata berkaca-kaca saat diwawancarai awak media pasca peresmian, Sabtu sore (19/7/2025).


Sementara Warga lainnya, Arman (54), seorang petani kakao, mengaku kini bisa menggiling hasil panen dimalam hari. "Dulu kita tunggu siang, sekarang malam pun bisa kerja. Hidup kami jadi lebih maju,"ungkapnya.


Rangkaian infrastruktur yang diresmikan mencakup 23 kilometer Saluran Tegangan Menengah, 7,6 kilometer Jaringan Tegangan Rendah, serta tiga gardu distribusi berkapasitas total 450 kVA yang menerangi Desa Olu, Dusun Paku (Desa Anca), dan Dusun Palili (Desa Tomado).


Gubernur Anwar Hafid yang kala itu saat meresmikan, menuturkan pembangunan jaringan listrik ini adalah bagian dari visi besar pemerataan pembangunan di daerah terisolir.


"Kalau listrik saja susah masuk, bagaimana kita mau bicara pendidikan, kesehatan, ekonomi? Maka hari ini, kita bawa terang ke Olu. Terang ini bukan hanya untuk lampu, tapi untuk masa depan," kata mantan anggota komisi V DPR RI Fraksi Demokrat itu.


Manajer PLN UP2K Sulteng, Rahmatan, juga menambahkan bahwa kolaborasi lintas level pemerintahan sangat krusial dalam menyukseskan proyek ini.




"Ini bukan proyek biasa. Tetap ini sebuah simbol bahwa negara hadir hingga titik paling ujung,"akunya.


Sementara Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, menyebut peresmian ini sebagai hasil nyata kerja sama. "Kalau Gubernur yang kasi menyala, torang yang sambung ke rumah-rumah warga,"ujar mantan ketua DPRD Sigi itu.


Tak hanya listrik, Gubernur juga menyampaikan komitmen pembangunan lewat sembilan program prioritas BERANI, termasuk peningkatan konektivitas melalui proyek jalan Kalukubula - Gimpu (Berani Lancar), jaringan telekomunikasi (Berani Berdering).


Kemudian juga pembangunan SMK pariwisata dan cetak sawah 10 ribu hektare untuk menjadikan Lindu sebagai lumbung pangan masa depan.


Warga kini tak hanya bisa menyalakan lampu, tetapi juga menyalakan mimpi. Ibu Reta mengakhiri kesaksiannya dengan kata-kata sederhana namun kuat.


"Selama ini kami gelap, bukan cuma karena listrik, tapi karena kami seperti dilupakan. Tapi sekarang, kami merasa ada dan akui sebagai warga masyarakat Sulteng,"pungkasnya. ***


Source : Tim Media Gubernur Berani. 

Lebih baru Lebih lama