Sambar.id, Medan Sumut || Presidium Perintis Cucu Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia Rinno Hadinata menuturkan peran cucu para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia dsri sabang sampai merauke harus mengambil peran strategis,ditengah situasi Geopolitik Indonesia.Memberi Gagasan,ide serta solusi kepada Pemerintahan terpilih Bapak Presiden Prabowo Subianto.Mengawal program kerja pemerintahan yang mensejahterakan rakyat indonesia.
Cucu pejuang pertempuran medan area ini menegaskan peran generasi muda dalam mewujudkan ketahanan energi,swasembada pangan serta tata kelola air bersih harus diwujudkan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto.Forum Group diskusi/Diskusi publik di setiap provinsi,kabupaten/kotamadya harus dilakukan untuk menyerap informasi dan solusi langsung dari rakyat dengan bekerjasama dengan berbagai instansi,lembaga,kementrian,akademisi,mahasiswa.
Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam bidang ekonomi di ASEAN, terutama sebagai pelopor dan penggerak utama integrasi ekonomi kawasan. Beberapa peran penting Indonesia meliputi: pemrakarsa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pelopor AFTA, penyedia cadangan pangan ASEAN (lumbung padi), pengembangan infrastruktur, dan pusat produksi serta konsumsi.
Berikut adalah beberapa peran spesifik Indonesia dalam bidang ekonomi di ASEAN:
1. Pemrakarsa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):
Indonesia aktif mendorong pembentukan MEA, yang bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi terpadu di ASEAN. Hal ini mencakup penghapusan hambatan perdagangan, harmonisasi regulasi, dan peningkatan perdagangan serta investasi intra-regional.
2. Pelopor ASEAN Free Trade Area (AFTA):
Indonesia berperan penting dalam pembentukan AFTA, yang bertujuan untuk mengurangi tarif bea masuk antar negara ASEAN dan mendorong perdagangan bebas di kawasan.
3. Penyedia Cadangan Pangan ASEAN (Lumbung Padi):
Indonesia, bersama dengan Thailand dan Vietnam, dikenal sebagai penyedia utama beras di ASEAN. Indonesia juga berperan dalam menjaga stabilitas pasokan pangan di kawasan, terutama dalam situasi darurat.
4. Pengembangan Infrastruktur:
Indonesia terus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, dan bandara, yang berperan penting dalam meningkatkan konektivitas antar negara ASEAN dan memperkuat integrasi ekonomi.
5. Pusat Produksi dan Konsumsi:
Dengan populasi yang besar, Indonesia menjadi pusat produksi dan konsumsi yang menarik bagi investasi asing dan menjadi pasar yang signifikan bagi produk-produk dari negara ASEAN lainnya.
6. Aktivitas Ekspor-Impor:
Indonesia terlibat aktif dalam aktivitas ekspor dan impor dengan negara-negara ASEAN lainnya, baik dalam bentuk barang maupun jasa.
7. Kerja Sama Energi:
Indonesia turut serta dalam kerja sama energi di ASEAN, termasuk pengembangan sumber energi terbarukan dan peningkatan efisiensi energi.
8. Pengembangan Industri Halal:
Indonesia aktif dalam pengembangan industri halal di kawasan ASEAN, memanfaatkan potensi pasar halal yang terus berkembang.
9. Promosi Pariwisata Regional:
Indonesia berperan dalam mempromosikan pariwisata regional ASEAN, bekerja sama dengan negara-negara anggota lainnya untuk menarik wisatawan ke kawasan ini.
10. Pendirian Pusat Studi ASEAN:
Indonesia mendukung pendirian pusat studi ASEAN untuk meningkatkan pemahaman dan penelitian tentang isu-isu regional.
11. Mendorong Integrasi Ekonomi Digital:
Indonesia berperan dalam mendorong integrasi ekonomi digital di ASEAN, termasuk pengembangan infrastruktur digital, regulasi yang mendukung, dan peningkatan literasi digital.
12. Pengembangan UMKM:
Indonesia aktif dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kawasan ASEAN, melalui berbagai program dan pelatihan.
13. Partisipasi dalam Perjanjian Perdagangan Regional:
Indonesia berpartisipasi aktif dalam berbagai perjanjian perdagangan regional yang melibatkan ASEAN, seperti RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership).
14. Penguatan Konektivitas Regional:
Indonesia berperan dalam penguatan konektivitas regional, baik melalui pembangunan infrastruktur maupun pengembangan kebijakan yang mendukung mobilitas barang, jasa, dan orang. (David)