Sambar.id// Pacitan Jatim; Setelah riuh rendah acara peluncuran susur pantai ekspedisi merah putih dan semacam launcing tag line baru Pacitan, tiba waktunya masyarakat merenung. Salah satu fungsi dan manfaat permenungan itu untuk pengendalian diri dan kebijakan atau kematangan jiwa serta spiritual. "Mestinya kalau salah kemudian ditunjukkan yg benar itu tdk usah diengkeli, ya inilah cirikhas orang kita nek salah dibenerno malah nesu, kadang karo misuh-misah," demikian tulis warga Masyarakat Pacitan, Muzazin SH, seorang lawyer handal yang kini berdomisili di seputaran Surabaya. Itu mengomentari tag line dan semacam usulan koreksi di masyarakat.
Ketauladanan yang teduh, di contohkan Makodim Dhirotsaha Jaya 0801 Pacitan melalui spanduk atau banner yang terpasang megah di markas: Sekali Berbuat Lebih Baik Darpada Seribu Kali Berucap. Dibawah tag line Pacitan, "*70-Miles of Sea Paradise*" di sebelahnya terpampang gagah Dandim Pacitan, Letkol ARH Imam Musahirul, SH; MIP.
Terkait Grammar, tradisi literasi dan pentingnya kesadaran literat, Sofyan Munawwar Asgart, SS alumni UGM penggiat Literasi di Ruang Baca Komunitas Banjar yang telah puluhan tahun malang melintang di dunia literasi, menjelaskan tentang betapa lemah posisi kita. Sering di jumpai anak usia Sekolah Menengah yang kemampuan Calistung Dasarnya saja memprihatinkan. Mereka lebih banyak kecanduan game.
"Itu tidak lepas dari arus global 10 tahun ini, tapi saat ini sudah ada arus balik bahkan dimulai dari negara negara skandinavia: Swedia. Norwegia, termasuk juga Inggris mengembalikan lagi baca-tulis secara konvensional di sekolah. Sejumlah hasil penelitian neurologis menyebutkan baca-tulis secara konvensional justru lebih menguatkan daya ingat ...", tulisnya kepada awak media.
Dalam kesempatan lain, Sofyan menjelaskan tentang hubungan antara kiterasi, aksara dan kemajuan peradaban yang saling berkorelasi.
Diperkuat oleh kolega Sofyan, pemilik akun WA Begawan RohsoJati yang menegaskan, "Mengambil ibrah orang dan Bahasa Inggris yang sangat cermat dan presisi, bahkan 1 huruf saja sangat memengaruhi suatu kata atau kalimat. Itulah sebabnya, huruf "s" menjadi sangat penting untuk menunjukkan suatu subyek, karakter kata kerjanya tunggal atau jamak. Dari ketelitian dan kecermatan ini kemudian membentuk karakter masyarakat dan Bangsa Inggris yang cerdas sehingga mampu menjadi salah satu pemimpin peradaban selama beberapa abad mutakhir".
Untung ada makodim, agar tidak terhanyut, 86 ndan. Siyuap, leksanaken.