Sambar,id Batang, Jawa Tengah — Suasana Desa Kambangan, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, memanas pada Kamis (16/10/2025) siang. Puluhan warga menggelar aksi protes di depan kantor desa sebagai bentuk kekecewaan terhadap Kepala Desa (Kades) mereka, berinisial S, yang diduga terlibat kasus perselingkuhan dengan salah satu warganya.
Dalam aksi tersebut, warga membentangkan spanduk besar bertuliskan “Kami Tidak Butuh Pemimpin Pezina”. Mereka menuntut agar sang kepala desa segera diberhentikan dari jabatannya karena dianggap telah mencoreng nama baik desa.
Menurut informasi yang dihimpun, dugaan perselingkuhan itu terungkap setelah warga melakukan penggerebekan pada Rabu malam (15/10/2025) sekitar pukul 23.00 WIB. Penggerebekan dilakukan di sebuah rumah milik warga berinisial K, yang diduga menjadi tempat pertemuan antara Kades S dan perempuan tersebut.
Baik S maupun K diketahui telah berstatus menikah. S merupakan kepala desa yang masih memiliki istri sah, sementara K adalah istri dari seorang pria yang bekerja di Jakarta.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, tadi malam ada penggerebekan Kades berinisial S di rumah warga berinisial K sekitar jam 11 malam. Diduga mereka berbuat tidak pantas,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).
Setelah diamankan warga, keduanya langsung diserahkan ke Polsek Blado untuk dimintai keterangan. Keesokan paginya, oknum Kades dan perempuan berinisial K dibawa ke Polres Batang guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian dari Polres Batang belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan kasus perselingkuhan yang menyeret Kepala Desa Kambangan tersebut.
Aksi protes warga masih berlangsung dengan pengawalan aparat keamanan setempat. Warga menegaskan, mereka tidak akan berhenti menyuarakan tuntutan hingga ada kejelasan hukum dan sanksi tegas terhadap oknum Kades yang diduga mencoreng kehormatan desa.(Ikbal)