Keracunan Massal, Program Makan Gizi Gratis Kembali Telan Korban



SAMBAR.ID// PANGANDARAN - Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi. Rabu 1 Oktober 2025

Kali ini menimpa delapan siswa di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran. Para korban terdiri dari enam siswa laki-laki dan dua siswi yang langsung dilarikan ke Puskesmas setempat setelah mengalami gejala mual, pusing, dan muntah.

Kepala Puskesmas Cigugur, dr. Suharna, membenarkan insiden tersebut. “Ya, benar ada delapan siswa yang dirawat karena dugaan keracunan makanan MBG. Kondisi mereka sudah ditangani dan dalam pemantauan tenaga medis,” ujarnya.

Rangkaian Kasus Serupa

Kasus ini bukan yang pertama. Dalam beberapa bulan terakhir, kejadian serupa juga mencuat di Bandung Barat, Garut, dan sejumlah daerah lain. Dugaan kuat mengarah pada kualitas bahan makanan serta proses pengolahan di dapur MBG yang belum sepenuhnya memenuhi standar kebersihan dan kesehatan.

Sejumlah pakar kesehatan menilai bahwa pengawasan ekstra dari pihak sekolah, penyedia makanan, hingga Dinas Kesehatan sangat diperlukan. Mulai dari pemilihan beras, rempah-rempah, air, hingga higienitas koki dapur MBG harus dievaluasi ketat.

Pesan Presiden Prabowo Subianto

Menanggapi kasus ini, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keprihatinannya yang mendalam. 

Presiden menegaskan bahwa program MBG adalah amanat negara untuk melindungi masa depan anak-anak Indonesia, sehingga keselamatan siswa adalah prioritas utama.

“Saya sangat prihatin mendengar adanya korban keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis. Program ini adalah wujud komitmen pemerintah untuk menjamin gizi anak-anak Indonesia. Oleh karena itu, saya perintahkan seluruh jajaran terkait untuk segera melakukan evaluasi total, meningkatkan standar pengawasan, dan memastikan tidak ada lagi kejadian serupa. Keselamatan anak-anak adalah yang utama, jangan sampai terulang,” tegas Presiden Prabowo di Jakarta.

Presiden juga meminta agar Dinas Kesehatan, aparat daerah, hingga tim pengawas MBG bergerak cepat dan lebih ketat dalam melakukan uji laboratorium, kontrol kualitas dapur, serta pelatihan higienitas untuk penyedia makanan.

“Program ini bukan hanya soal makan gratis, tapi tentang investasi jangka panjang pada kesehatan dan kecerdasan bangsa. Jangan ada yang main-main. Saya akan tindak tegas pihak yang lalai,” tambah Presiden.

Langkah Pemerintah Daerah

Pemerintah Kabupaten Pangandaran bersama Dinas Kesehatan kini tengah melakukan investigasi menyeluruh. Sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah dibawa untuk diuji laboratorium.

Sementara itu, pihak sekolah diminta meningkatkan pengawasan distribusi makanan dan tidak segan menghentikan sementara pembagian MBG bila ditemukan potensi bahaya bagi siswa.


Sambar.id - David
Lebih baru Lebih lama