Miris Bangunan SDN Kiansantang Nyaris Ambruk Masih Digunakan Proses KBM


salah satu guru menunjukan ataf dan pelapon yang sudah melengkung dan nyaris ambruk.


Sambar.id, SUBANG, JABAR - Sungguh memprihatinkan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kiansantang, Dusun Sewoharjo, Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya
nyaris ambruk.


Kerusakan bangunan  di bagian konstruksi atap dan plafon. Terlihat atap plafon sudah bolong-bolong, kemudian konstruksi kayunya tampak sudah melengkung dan rapuh, itu
sangat mengancam keselamatan ratusan pelajar saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).

Kepala Sekolah SDN Kiansantang Karnica mengungkapkan, sekolah tersebut sejak tahun 2010 tidak pernah mendapat bantuan rehab bangunan dari pemerintah baik daerah maupun pusat. Dirinya mengaku khawatir jika sekolah tersebut nantinya roboh dan membahayakan para siswa.

"Iya tentu saja kami sangat khawatir apalagi sekarang sudah masuk musim penghujan. Proses mengajarpun kami tidak tenang, takut ketika anak-anak belajar plafon ambruk. Bisa saja karena hujan atau angin kencang" kata Karnica, Kamis (23/10/2025).

Karnica menjelaskan meski kondisi gedung memprihatinkan, proses belajar mengajar tetap berjalan. Ia juga sudah menekankan kepada semua guru agar selalu siaga dan waspada, ketika proses belajar mengajar pintu jangan di tutup tetap terbuka.

"Saya sudah menghimbau kepada guru agar pintu tetap terbuka, itu untuk jalur evakuasi kalau terjadi apa apa," ucapnya.


Karnica menyebut Sekolah ini memang bangunannya sudah lama dan perlu segera di rehab, pihak sekolah bersama komite sudah beberapa kali mengajukan proposal kepada pihak Dinas Pendidikan untuk segera direhab, akan tetapi sampai sekarang belum kunjung di realisasikan.


"Kami berharap tahun 2026  bisa segera di perbaiki, tapi kalau bisa harapan saya sih secepatnya di perbaiki jangan menunggu ambruk dulu," ungkapnya.

Sementara itu salah satu  guru SDN Kiansantang Casmadi mengakui, walaupun kondisi kelas yang digunakan para siswanya dinilai sudah tak layak seperti itu, mau tidak mau proses belajar mengajar harus tetap dijalankan agar siswa tidak ketinggalan pelajaran.

"Iya harus gimana lagi, mau tak mau saya bersama murid harus memakai ruangan kelas tersebut. Karena pihak sekolah tidak mempunyai ruangan yang layak untuk kami tempati, semua ruang kelas sudah sangat memprihatinkan.

"Apalagi sekarang musim hujan kita dibayang-bayangi rasa takut. Untuk sementara ini mungkin kami masih bisa gunakan, tapi bila nantinya dirasakan berbahaya, saya bersama murid ga tau mau pindah ke kelas mana lagi karena semua kondisinya hampir sama," ungkap Casmadi. (*)
Lebih baru Lebih lama