Moderasi Beragama Dalam Budaya

Sambar.id, Opini - Negara Republik Indonesia terdiri dari berbagai Suku, ras dan Agama menjadikan Moderasi beragama harus selalu dipahami oleh masyarakat sebagai sikap beragama yang moderat dan berimbang.


Adapun indikator moderasi beragama meliputi komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, serta ramah terhadap budaya dan tradisi.


Sedang Budaya itu sendiri merupakan suatu cara hidup yang berkembang serta dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi selanjutnya. 


 Terbentuknya budaya dari berbagai unsur yang kompleks termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, serta karya seni. 


Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian yang tak terlepas dari diri manusia sehingga cenderung banyak orang yang menganggapnya diwariskan secara genetis.


Seseorang bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaan di antara mereka, sehingga membuktikan bahwa budaya dapat dipelajari. 


Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. 


Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia,”


Mendialogkan antara agama dan budaya adalah bentuk moderasi beragama.


Sebab bangsa Indonesia yang beragam suku bangsa, bahasa, budaya serta agama menjadi modal yang sangat besar untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.


Kemajemukan yang beragam ini, ada riak-riak sedikit peristiwa yang berbau SARA, kekerasan, dan berkembangnya radikalisme,


Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut yang dapat berakibat akan munculnya disintegrasi bangsa.


“Perlu diupayakan ada gerakan masif, untuk menanamkan sikap moderat dan toleran di semua kalangan.


Moderasi beragama mempunyai beberapa indikator diantaranya adanya komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penerimaan terhadap kebudayaan lokal. empat pilar dalam mempertahankan kebhinekaan, keberagaman agama dan adat istiadat bangsa di negara tercinta ini. 


Seperti maraknya dalam pemberitaan bahwasannya sebagai guru bisa mengendalikan dan menyelesaikan suatu masalah dengan anti kekerasan agar bangsa ini bisa berkembang dan bekerjasama dengan tentram dan nyaman untuk bisa menuju Indonesai maju.


Keberagaman budaya dan adat istiadat ini akan bisa menjaga Moderasi Beragama di lingkungan kita terutama di dunia pendidikan."


 Ungkap Dosen IKB KJP Palopo Herawati Syamsul,S.Pd.I.,M.Pd.sekaligus mhsiswa Prog. Doktor di UIN Alauddin Makassar dalam Acara Budaya Malam Penganugrahan La'lang Sipue Di Benteng Sombaopu beberapa Waktu lalau. (*)

Lebih baru Lebih lama