Sambar,id. Sinjai, 6 Mei 2025 — Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat penurunan signifikan pada Nilai Tukar Petani (NTP) April 2025. Berdasarkan data yang dipaparkan Kepala BPS Sulsel, Aryanto dalam siaran langsung di saluran Youtube resmi institusi ini, NTP Sulsel turun 1,96 persen, dari 124,07 pada Maret menjadi 121,64 poin di April.
“Penurunan NTP terjadi akibat ketimpangan antara Indeks Harga yang Diterima Petani yang menurun dari 147,70 menjadi 146,37 poin, dengan Indeks Harga yang Dibayar Petani justru meningkat dari 119,05 menjadi 120,33,” kata Aryanto.
Mantan Kepala BPS Kabupaten Lampung Selatan itu menjelaskan, kenaikan harga pengeluaran petani dominan pada kelompok Konsumsi Rumah Tangga, yang naik 1,40% secara keseluruhan. Lonjakan tertinggi terjadi pada komponen Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Lainnya, yang mencatat kenaikan 9,97%. Kenaikan juga terjadi pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 1,08%, serta Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 1,39%.
Menurut Aryanto, pada sisi biaya usaha tani, Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) juga merangkak 0,63%, dari indeks 115,77 menjadi 116,18 poin. Kenaikan tertinggi dalam kelompok ini berasal dari komponen Transportasi dan Komunikasi, yang meningkat 0,77%, diikuti Barang Modal 0,63%, serta Pupuk, Pestisida, Obat dan Pakan 0,64%.
"Penurunan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 1,24%, dari 127,58 menjadi 125,99 poin, yang menunjukkan kenaikan biaya input pertanian tanpa diimbangi peningkatan nilai hasil produksi pertanian," jelas Aryanto
Data tersebut disiarkan langsung dalam jaringan yang diikuti seluruh BPS kabupaten se-Sulawesi Selatan melalui kanal resmi BPS Sulsel.(Sb)