Nyambi Ternak Kambing, Ipda Edi Santoso Jadi Motivasi Bagi Warganya


Sambar. id Polres Pekalongan – Polda Jateng - Seorang anggota polisi di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ini bisa menjadi kisah inspirasi untuk memulai usaha ternak. Usaha yang digelutinya itu pun berkembang pesat dari usaha ternak jenis kambing PE dan Domba Gibas/ekor besar.


Dia adalah Ipda Edi Santoso, S.H., M.H, yang bertugas sebagai Kanit 3 Sat Intelkam Polres Pekalongan. Ipda Edi mengembangkan usaha ternak jenis kambing PE dan Domba Gibas/ekor besar di Dukuh Rowadi Desa Notogiwang, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.


Kenapa sampai bisa memiliki ide untuk memiliki usaha sampingan dengan beternak, Ipda Edi mengatakan, bahwa setelah kena mutasi dari Brimob dengan penempatan di Polres Pekalongan, dirinya melihat banyak potensi (peluang ternak) untuk dijadikan peluang usaha sampingan.


“Awal mula setelah mutasi dari Brimob dan penempatan Polda Jateng sampai di Polres Pekalongan, otomatis pulang kampung. Melihat potensi yang ada di kampung halaman, dengan melimpahnya rumput liar dan ada lahan sendiri, maka saya melihat peluang prospek ternak yang masih bisa dijadikan usaha sampingan,” ujarnya, Senin (12/05/2025).


Dari keterangannya, Ipda Edi menyampaikan, dari awalnya memelihara 10 ekor jenis kambing PE dan Domba Gibas/ekor besar, dan selama kurang lebih 10 bulan akhirnya berkembang menjadi 29 ekor.


Dari usahanya itu, tidak mempengaruhi terhadap pekerjaan utamanya sebagai anggota Kepolisian, karena usaha ternak bisa dilakukan paruh waktu, saat selesai dinas.


“Pekerjaan utama sebagai anggota Polri tidak terpengaruh dengan usaha sampingan yang saya jalani. Saya menyiasatinya dengan membagi waktu dinas, seperti biasa dinas dilakukan dengan penuh tanggung jawab, sepulang dinas baru mengurus ternak, saat pulang dinas mengambil rumput sebanyak banyaknya untuk persedian 3 atau 6 hari, sehingga sewaktu-waktu pakan ternak tersedia,” terangnya.


Dengan usaha sampingan yang digelutinya, membuat warga masyarakat sekitar menjadi termotivasi. Hal itu menjadikan banyak kalangan masyarakat dan pemuda yang datang untuk belajar, sharing dan berbagi pengalaman.


“Alhmdulilah, masyarakat sekitar menjadi termotivasi, karena mereka yang sehari-hari bekerja sebagai petani hanya bisa mengurus 5-10 ekor, sedang saya dengan sistem paruh waktu bisa mengelola 30 ekor tanpa bantuan orang lain,” ungkap Pak Kanit Intel.


Lebih lanjut, Ipda Edi mengungkapkan niatnya untuk bisa berbuat banyak bagi orang lain melalui kerja sampingannya ternak kambing.


“Alhmdulilah memang ada niat di hati, sekiranya pulang kampung bisa berbuat untuk orang banyak dalam hal pemberdayaan lingkungan,” pungkasnya. (Mbah Yanto)


Lebih baru Lebih lama