Puluhan Kontraktor Geruduk Rumah Sakit Madani, Ada Apa???



Sambar,id. Pekanbaru || Puluhan rekanan kontraktor melakukan penyegelan dan pemadaman listrik di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani. Hal ini dilakukan buntut dari ketidakpastian pihak rumah sakit dalam melakukan pembayaran proyek yang sudah dikerjakan. 


Salah satu perwakilan kontraktor, Arlek Setyanto menyebut penyegelan ini akan terus dilakukan hingga seminggu kedepan. Apabila tidak direspon secara baik, mereka akan menyegel secara permanen, bahkan membongkar ruangan yang pernah dikerjakan.


"Aksi hari ini merupakan bentuk tuntutan rekan-rekan kontraktor kepada pihak management rumah sakit untuk segera menyelesaikan hak kami. Dan kita minta Pak Agung Nugroho selaku Wali Kota Pekanbaru menyikapi aksi kita hari ini. Penyegelan hari ini kami lakukan sampai wali kota menyikapi. Jika tidak, maka akan kami permanenkan", tegasnya.


Ia juga menyebutkan bahwa, jumlah kerugian para kontraktor mencapai Rp 54 miliar yang belum selesai dibayarkan sejak tahun 2022 hingga tahun 2024.


"Yang belum dibayarkan pihak RSD Madani mencapai Rp 54 miliar untuk kurang lebih 100 vendor. Namun sangat disayangkan, tanggapan pihak pemerintah dan rumah sakit hanya janji-janji saja", cetus Alek Setianto.


Ditambahkan Nofrizal, "Jika dalam waktu satu minggu tidak ada keputusan, kami akan melakukan penyegelan permanen. Untuk itu, kami minta pihak rumah sakit segera mengosongkan ruangan agar tidak mengganggu pasien", tegasnya.


Dia mengaku kecewa dan sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah dan RSD Madani. Pasalnya, sebelum aksi hari ini dilakukan, Asisten II Pemko Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut pernah berjanji akan memfasilitasi penyelesaian masalah ini. Namun faktanya, sudah 15 hari pertemuan tersebut tak kunjung terealisasi.


Sementara itu, perwakilan RSD Madani, drg. Aznar mengatakan, pihaknya akan melakukan inventarisasi mana barang yang masih memiliki hutang. Ia meminta waktu kepada rekan-rekan kontraktor, setelah ini akan melakukan rapat internal menyiapkan rencana kedepannya.


"Saat ini saya sudah bukan Direktur RSD Madani lagi, karena SK saya sudah berakhir. Dan selama ini saya sudah berjuang secara maksimal untuk memperjuangkan tuntutan rekan-rekan. Jadi saat ini saya tidak bisa memberikan keputusan", jelasnya.



Ditambahkannya, "Setelah ini kami akan melakukan rapat internal untuk membahas langkah dan strategi rumah sakit dalam menyelesaikan masalah ini sampai ada keputusan dari pimpinan", ungkap drg. Aznar.


Pantauan awak media, pihak kontraktor telah melakukan pemadaman listrik dibeberapa bagian ruangan manajemen, serta penyegelan sementara di ruangan Maqomul Amin, Firdaus, dan area parkir. 


Adapun kelima tuntutan rekanan kontraktor RSD Madani adalah sebagai berikut:


1. Meminta pertanggungjawaban Wali Kota Pekanbaru sebagai pimpinan tertinggi untuk dapat menganggarkan dan membayarkan seluruh pekerjaan yang sudah dilaksanakan di RS Madani sejak 2022 hingga 2024.


2. Meminta kepada Direktur RS Madani untuk membayarkan seluruh pekerjaan yang sudah kami kerjakan mulai tahun 2022 sampai 2024.


3. Melarang pihak RS Madani untuk memakai dan menggunakan seluruh barang dan material yang sudah dikerjakan oleh pihak kontraktor selama belum dibayarkan.


4. Jika tidak ditanggapi, kami seluruh Kontraktor akan menduduki Mengancam akan menduduki RS Madani.


5. Apabila dalam batas waktu yang telah kami berikan tidak mendapatkan jawaban kepastian pembayaran, maka kami akan melakukan penarikan atau pembongkaran atas barang dan pekerjaan yang telah kami selesaikan.(*) 

Lebih baru Lebih lama