Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, mengingat beliau dikenal sebagai sosok yang enerjik dan selalu bersemangat dalam menyebarkan dakwah Islam.
Beliau dikenal karena gaya dakwahnya yang lugas, berani, dan penuh hikmah, selalu menekankan pentingnya keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Menurut informasi yang beredar, Ustadz Yahya Waloni sebelumnya telah mengisi ceramah Idul Adha di Jeneponto.
Kemudian melanjutkan kegiatan dakwahnya dengan mengisi ceramah Jumat di Masjid Darul Falah. Saat hendak memulai khutbah kedua, beliau tiba-tiba tersungkur dan menghembuskan nafas terakhir. Kabar ini dibenarkan oleh Ustadz Rustam Ambo Sago yang turut berada di lokasi kejadian.
Kepergian Ustadz Yahya Waloni meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, jamaah, dan seluruh umat Islam di Indonesia. Beliau dikenal sebagai sosok yang ramah, rendah hati, dan selalu menebar kebaikan.
Dedikasi dan pengabdiannya dalam menyebarkan ajaran Islam, yang seringkali disampaikan dengan penuh semangat dan hikmah, akan selalu dikenang.
Salah satu kutipan beliau yang terkenal dan relevan dengan kepergiannya adalah: “Kematian adalah kepastian, maka persiapkanlah diri kita untuk menghadapinya dengan iman dan amal saleh yang sebanyak-banyaknya.” Kalimat ini mencerminkan pesan yang selalu beliau sampaikan, mengajak umatnya untuk selalu siap menghadapi kematian dengan bekal keimanan yang kuat.
Ungkapan duka cita dan pesan moral juga disampaikan oleh Kamsiruddin SE., SH., MH., Pimpinan Redaksi media Sambar.id,
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami kembali, Ya Allah, ampuni dia, sayangilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia," ujarnya
Kepergian Ustadz Yahya Waloni mengingatkan kita akan pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.
"Marilah kita senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, berbuat kebaikan, dan mengisi hidup dengan amal shaleh. Semoga Allah SWT menerima segala amal baik beliau dan menempatkannya di tempat yang mulia di sisi-Nya. Amin.” tutupnya.