Sambar.id, Makassar - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025, yang diikuti oleh prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) jajaran Kodam XIV/Hasanuddin, bertempat di GOR Serba Guna Makodam, Jl. Urip Sumoharjo, Kota Makassar. Senin, (2/6/2025).
Pada kesempatan ini, Pangdam membacakan amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D, yang menyampaikan bahwa Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 namun jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Selanjutnya Pangdam menyampaikan bahwa BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis, dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengutamakan Pancasila diberbagai lapisan masyarakat. Semua ini bertujuan agar Pancasila tidak hanya dihafalkan, tetapi dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata.
Lebih lanjut, Kepala BPIP RI mengajak untuk menjadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila.
Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada ditangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.
Kepala BPIP RI berharap agar Peringatan Hari Lahir Pancasila ini menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada ditangan kita dan jika ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan serta terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara. (Deviana)