11.462 hektare tanah leluhur kami di empat kecamatan – Sinjai Barat, Sinjai Tengah, Sinjai Selatan, dan Bulupoddo – terancam dijarah demi keuntungan sesaat!
Baca Juga: Kasus IUP PT Timah Terus Bergulir, Wartawan Sambar.id Kembali Jadi Saksi di Kejagung
Ini bukan sekadar rencana tambang, ini adalah deklarasi perang terhadap alam dan masyarakat Sinjai Barat! Hutan lindung kami, sumber kehidupan kami, akan dirusak! Hulu sungai yang menjadi nadi kehidupan desa-desa kami akan tercemar! Pertanian dan perkebunan, sumber penghidupan kami, akan hancur!
"Kami tidak akan tinggal diam!" seru Muhsafir, suaranya bergetar penuh amarah. "PT Trinusa Resources, hentikan rencana jahat kalian! Jangan sakiti tanah leluhur kami! Jangan racuni air yang kami minum! Jangan rampas masa depan anak cucu kami!"
Baca Juga: Polres Sekadau Sikat Semua Pelaku Aktivitas PETI di Sungai Kapuas
Bayangkan, sumber air utama bagi desa-desa kami, yang selama ini menyirami sawah dan kebun kami, akan menjadi racun! Kesehatan kami, masa depan kami, akan terancam! Ini bukan negosiasi, ini adalah perjuangan hidup dan mati!
Kepada pemerintah, kami menuntut keadilan! Dengarkan jeritan rakyat Sinjai Barat! Prioritaskan keselamatan lingkungan dan kehidupan masyarakat, bukan kepentingan korporasi rakus! Sinjai Barat bukanlah lahan pertambangan, Sinjai Barat adalah rumah kami, warisan leluhur kami, dan masa depan anak cucu kami!
#TolakTambang! #SelamatkanSinjai! #SinjaiMembara!
.jpg)