Acara tersebut menjadi simbol pelestarian adat oleh masyarakat desa setempat yang sudah turun-temurun ini merupakan budaya adat Jawa .
Tradisi tahunan ini rutin digelar saat bulan Muharram serta menyambut bulan Muharom atau lebih di kenal bulan suro dalam penanggalan Jawa dan di tahun ini. Kegiatan di pusatkan di kantor Desa Setempat tgl 7 juli 2025 tepatnya hari Minggu .
Kegiatan diawali dengan pengajian pada siang hari yang di ikuti dari tiga Dusun, dan dilanjutkan tasyakuran, doa bersama serta santunan kepada anak Yatim piatu dan kaum dhuafa .
Menariknya dalam kegiatan ini Desa Bojongsari tidak memungut biaya sepeserpun pada warga masyarakat setempat kegiatan yang memakan biaya cukup besar ini di danau dari para donatur Pejuang Devisa negara ada yang dari Belanda, Polandia,Taiwan, Hongkong dan donatur lainya ucap Kades Sururudin.
Lebih lanjut kades Bojongsari Sururudin berharap kegiatan ini selain menjadi tontonan bisa menjadi tuntunan dan bisa menjadi tali silaturahim jaga persatuan antar sesama.
Tradisi memetri bumi ini menurut pketua panitia sudah menjadi tradisi budaya masyarakat Desa Bojongsari.
"Karena ini sudah menjadi uri-uri budaya kasepuhan kita, maka kami yang meneruskan agar anak anak kita tau apa warisan budaya kita," ungkapnya.
"Kapolsek Kedungreja juga sangat meng apresiasi dan mengucapan terima kasih bisa hadir di kegiatan sedekah bumi Desa Bojongsari ini apalagi ini kampung kelahiran saya kadesnya yang dulu momong saya," kenang Kapolsek Kedungreja
(Sugeng Rahmat Biro Cilacap)
.jpg)