Sambar.id, Jayawijaya, — Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Jayawijaya menjadi motor utama dalam kegiatan donor darah yang digelar di Klinik Delima, bekerja sama dengan Ikatan Pemuda Luwu Raya (IPLR) Papua Pegunungan dan Unit Transfusi Darah RSUD Wamena. Sabtu 2 Agustus 2025
Aksi sosial ini berhasil mengumpulkan 101 kantong darah, sebagai wujud kepedulian terhadap pasien yang sangat membutuhkan transfusi, seperti ibu bersalin, penderita anemia, dan korban kecelakaan.
Kegiatan ini bukan hanya aksi insidental, tetapi bagian dari pengabdian profesi tenaga kesehatan, khususnya bidan, dalam melayani dan melindungi kehidupan masyarakat di wilayah pegunungan yang rentan kekurangan darah.
“IBI ada untuk masyarakat. IBI akan selalu berusaha memberikan yang terbaik melalui pelayanan para bidan. Salah satunya adalah dengan terlibat aktif dalam kegiatan donor darah,” tegas Ketua IBI Jayawijaya, Ming S. Isham, S.Tr.Keb., Bdn., SKM., M.Kes.
Tujuan Kegiatan Donor Darah
IBI memaknai kegiatan ini sebagai bentuk konkret solidaritas profesi dan aksi kemanusiaan dengan tujuan:
- Menyediakan stok darah yang aman dan cukup bagi pasien rumah sakit.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah secara rutin.
- Mendorong partisipasi aktif tenaga kesehatan, termasuk bidan, dalam kegiatan kemanusiaan.
- Membangun jiwa sosial dan solidaritas dalam komunitas kesehatan.
- Ajakan untuk Menjadikan Donor Darah Sebagai Budaya
Dalam pernyataan penutupnya, IBI menyampaikan pesan kuat kepada seluruh masyarakat:
“Melalui kegiatan donor darah ini, kami dari Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Jayawijaya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dalam menyelamatkan nyawa sesama. Setetes darah Anda sangat berarti bagi kehidupan orang lain. Mari terus kita jadikan kegiatan kemanusiaan ini sebagai bagian dari budaya hidup sehat, peduli, dan penuh kasih.”
Harapan IBI ke Depan
IBI menaruh harapan besar terhadap kesinambungan program donor darah sebagai agenda rutin bersama:
Meningkatnya jumlah pendonor darah sukarela dari kalangan tenaga kesehatan dan masyarakat umum.
Terciptanya kesadaran kolektif bahwa donor darah adalah kontribusi nyata untuk keselamatan jiwa.
Didukungnya kegiatan ini secara berkelanjutan oleh pemerintah, fasilitas kesehatan, dan organisasi profesi.
Terjalinnya kerja sama berkelanjutan antara IBI, PMI, UTD, dan lembaga lainnya untuk menjamin ketersediaan darah yang aman dan berkualitas. (*/ar)