SUMEDANG,SAMBAR ID– Anggota DPRD Kabupaten Sumedang dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), M. Ali Mahfudin, S.H., melaksanakan kegiatan reses masa persidangan III tahun sidang 2024–2025 pada 22–24 Agustus 2025. Reses yang digelar di sejumlah titik wilayah Kabupaten Sumedang ini menjadi ajang penting bagi wakil rakyat dalam menjalin kedekatan dengan masyarakat sekaligus menampung berbagai aspirasi.
Dalam sambutannya, Ali Mahfudin menegaskan bahwa reses adalah momentum strategis untuk mendengar langsung suara warga. “Reses bukan hanya formalitas, tetapi amanah yang harus benar-benar diperjuangkan. Semua masukan dari masyarakat akan saya bawa ke DPRD sebagai dasar penyusunan program dan kebijakan,” ucapnya.
Beragam usulan muncul dari masyarakat yang hadir, mulai dari perbaikan infrastruktur jalan desa, peningkatan kualitas layanan kesehatan, perhatian khusus pada pendidikan, hingga dorongan bagi pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan. Aspirasi tersebut menggambarkan kebutuhan mendasar warga sekaligus tantangan pembangunan daerah ke depan.
Reses yang dihadiri oleh Kepala Desa, perangkat RT/RW, kader posyandu, serta tokoh masyarakat ini juga menjadi ajang silaturahmi. Di hadapan warga, Ali Mahfudin menjelaskan peran Komisi III DPRD, tempat dirinya bertugas. Komisi ini membidangi pembangunan, perekonomian, hingga keuangan daerah. Tugasnya meliputi pengawasan perencanaan dan penganggaran, pengelolaan aset, hingga memastikan transparansi penggunaan dana publik agar tepat sasaran dan memberi manfaat nyata bagi warga.
Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya aspirasi yang disampaikan. Mereka berharap agar catatan aspirasi tidak berhenti sebatas laporan, tetapi diwujudkan dalam program nyata. “Kami senang bisa menyampaikan langsung kebutuhan di desa, semoga benar-benar ada tindak lanjutnya,” ungkap salah satu warga yang hadir.
Ali Mahfudin menyambut harapan tersebut dengan komitmen kuat. Ia menegaskan bahwa aspirasi warga adalah bagian dari perjuangan bersama demi terwujudnya pembangunan Sumedang yang berkeadilan dan berkelanjutan. “Suara masyarakat adalah amanah, dan amanah itu harus kita kawal hingga dirasakan manfaatnya,” tuturnya.(Aceng/ Jajang)
Editor: Arie Gusti S
.jpg)