Bhabinkamtibmas Desa Patimban Aiptu H Udin Samsudin bersama anggota BPBD Kabupaten Subang Monitor keadaan rumah warga terdampak ombak.
Sambar.id SUBANG, JABAR - Angin kencang diserhtai gelombang tinggi kembali terjadi melanda kawasan di pesisir pantai Trungtum Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang pada hari Rabu 03 September 2025. Dalam kejadian tersebut tercatat ada 40 rumah warga yang berada di pinggiran pantai ikut mengalami kerusakan, dari rusak ringan hingga berat.
Menurut Teguh, anggota BPBD Kabupaten Subang, mengatakan, wilayah pesisir Trungtum Patimban memang kerap dilanda abrasi, terutama saat musim angin timur.
Beberapa rumah di kawasan tersebut mengalami rusak dan retak pada pondasi dan 2 rumah rusak berat," tutur Teguh.
"Kerusakan terjadi karena pondasi rumah sudah lama terkikis air laut. Saat cuaca ekstrem dan ombak besar datang, bangunan tersebut tidak kuat menahan ombak," ucapnya.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pa Kadus Trungtum, agar pihak desa bersurat ke pihak BBWS dan rekomendasi BPBD juga, karena untuk pembangunan talud itu wewenang BBWS," terang Teguh.
Sementara itu Rinto warga Dusun Trungtum mengatakan gelombang tinggi disertai angin kencang sudah terjadi sejak beberapa hari belakangan.
"Sampai hari ini gelombang tinggi masih terjadi di pesisir pantai Patimban," ucap Rinto, Kamis (04/09/2025).
Rinto meminta kepada pemerintah daerah maupun BBWS untuk segera mengambil langkah untuk membantu warga Trungtum yang membutuhkan pertolongan.
"Kami meminta kepada pihak Pemerintah Daerah baik Kabupaten maupun provinsi serta BBWS agar secepatnya bisa melakukan penanganan bencana untuk warga yang membutuhkan bantuan,” pintanya.
Untuk melindungi masyarakat dan aset dari abrasi, warga masyarakat pesisir pantai Patimban meminta kepada pihak BBWS untuk segera membikin talud karena Warga pesisir pantai seringkali menghadapi ancaman abrasi, yaitu pengikisan garis pantai yang dapat merusak pemukiman dan infrastruktur.
Pembanguan talud ini kan penting sebagai solusi untuk melindungi warga warga, rumah, jalan, dan fasilitas lainnya dari dampak buruk abrasi," pungkasnya. (*)