Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Cikesik di Sorot, Diduga Pihak BBWS Terindikasi Nepotisme Dengan Kontraktor


Sambar.id, Kabupaten Cirebon - Proyek Peningkatan Jaringan irigasi D.I Cikesik Jadi Sorotan Pasalnya, Proyek Tersebut Patut di duga dalam penggunaan material tidak sesuai spesifikasi.


 proyek peningkatan jaringan irigasi D.I Cikesik Kabupaten Cirebon,yang menggunakan anggaran APBN sebesar hampir Rp 9,95 miliar, harusnya menjadi perhatian serius dari pihak BBWS.


Proyek yang dikerjakan oleh *CV Cita Tunggal Wilis* ini menimbulkan kekhawatiran serta menjadi sorotan Publik, mengenai kualitas material yang digunakan. Berdasarkan hasil pengamatan dan investigasi di lapangan, 21/09/2025 ditemukan material batu yang digunakan di duga tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Batu-batu tersebut mudah pecah, rapuh, bahkan mudah hancur bila diremas menggunakan tangan.


Dikatakan "peby pelaksana sekaligus pengawasan lapangan dari pihak *CV Cita Tunggal Wilis* pada tanggal 22/09/25, mengakui bahwa batunya itu mudah pecah/hancur" iya mas memang batu itu mudah pecah/hancur tapi itu juga sudah di ketahui oleh pihak konsultan dari BBWS nya",ungkap peby

keterangan peby patut di duga adanya Konspirasi,Nepotisme antara pihak konsultan BBWS dan pihak *CV Cita Tunggal Wilis.*


Hal ini sangat di sayangkan proyek yang nilainya Miliaran rupiah tersebut mengunakan material di duga tidak sesuai spesifikasi, persoalan matrial batu sangatlah serius, mengingat proyek jaringan Irigasi di bawah naungan BBWS menggunakan anggaran negara yang sangat besar.


  Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi yang berdampak langsung ke pada masyarakat. 


"Oleh karena itu, kami mendesak pihak terkait aparat penegak hukum APH segera melakukan investigasi lebih lanjut dan mengambil tindakan tegas jika ditemukan adanya pelanggaran.


Sementara itu"Humas BBWS pada saat di konfirmasi lewat sambungan tlp, mengarahkan untuk berkirim surat,Kepada Balai PJPA2 di Jalan Jendral A Yani Kota Cirebon,akan tetapi kami awak media menemui kendala pasalnya Kepala PJPA 2 menurut Satpam sedang keluar rapat "kami tidak berani pak ,karena kami takut di pecat,"Pungkasnya

IsLy

Lebih baru Lebih lama