Sambar.id, Bekasi - Upaya penanggulangan banjir di wilayah Bekasi terus digencarkan. Pada Sabtu (1/11/2025), sebuah bangunan di Desa Sukaindah dibongkar oleh tim gabungan menggunakan alat berat ekskavator. Aksi ini dilakukan setelah bangunan tersebut dinilai menjadi salah satu penghambat aliran air, yang menyebabkan desa tersebut kerap dilanda banjir.
Alat Berat Beraksi di Tengah Banjir Setinggi Betis
Pembongkaran ini terekam dalam sebuah video berdurasi lebih dari satu menit. Sebuah ekskavator kuning jenis Komatsu PC 200 terlihat beraksi menghancurkan bangunan semi permanen yang terbuat dari bata dan beratap genteng.
• Kondisi Lokasi: Dalam rekaman, terlihat kondisi jalan di depan bangunan terendam air berwarna cokelat, yang tingginya mencapai betis orang dewasa. Sejumlah warga dan pengendara motor tampak melintas di genangan air tersebut.
• Proses Pembongkaran: Alat berat bekerja secara bertahap, mulai dari merobohkan atap, kemudian menghancurkan dinding bangunan hingga rata dengan tanah. Debu tebal menyertai proses perobohan, sementara puing-puing bangunan jatuh ke genangan air.
Ganggu Normalisasi, Banjir Meluap ke Pemukiman
Menurut narasi dalam video tersebut, pembongkaran ini dilakukan karena bangunan itu "mengganggu kegiatan normalisasi/dorongan air."
"Ini salah satu bangunan yang mengganggu kegiatan normalisasi, jadi dampaknya kebanjiran di Desa Sukaindah," ujar narator dalam video.
Bangunan tersebut disinyalir berdiri di atas bantaran atau badan air, sehingga menyempitkan dan menghambat laju aliran air. Akibatnya, saat volume air tinggi, air dengan mudah meluap ke area pemukiman penduduk.
Pembongkaran ini menjadi langkah vital untuk mengembalikan fungsi saluran air agar aliran lancar dan tidak meluap ke rumah-rumah warga, serta untuk mencegah banjir berulang di masa depan.
Pembongkaran Dikawal Kepala Desa dan Aparat
Proses pembongkaran yang terjadi pada Sabtu, 1 November 2025, ini disebut melibatkan berbagai pihak dan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat:
• Pemerintah Desa: Kepala Desa Sukaindah, Bapak Nurhadi, disebut dalam narasi turut mengawal dan berkoordinasi langsung dalam kegiatan.
• Aparat Keamanan: Dibantu oleh personel dari TNI/Polri (terlihat seragam loreng) dan Polisi Pamong Praja (Pol PP) untuk pengamanan.
• Masyarakat: Proses ini juga didukung oleh masyarakat sekitar dan aktivis, termasuk kelompok "Gerakan Petani Kota Solo Utara" yang turut mendokumentasikan kegiatan.
Narator menekankan bahwa pembongkaran berjalan lancar atas "berkoordinasinya Kepala Desa dengan masyarakat." Setelah pembongkaran selesai, diharapkan pekerjaan normalisasi saluran air dapat dilanjutkan agar permasalahan banjir di Desa Sukaindah dapat segera teratasi.
Sambar.id/A.Rifai/Red








.jpg)
