Harga Cabai dan Bawang Merah Meroket Jelang Nataru di Cibitung, Pasokan Menipis

CABAI : Petugas UPTD Pasar Induk Cibitung memeriksa dan memilah cabai rawit di salah satu lapak pedagang di pasar induk cibitung, pada senin (15/12/2025)


SAMBAR.ID, KAB.BEKASI |

Cibitung - Harga sejumlah komoditas sayur-mayur di Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, mengalami kenaikan signifikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kenaikan harga tersebut terfokus pada cabai dan bawang merah.


Fakta Kenaikan Harga


• Penyebab: Kenaikan harga ini dipicu oleh berkurangnya pasokan dari daerah sentra produksi dan faktor cuaca.


• Cabai Rawit Merah: Harga normal cabai rawit merah berada pada kisaran Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram. Saat ini, harga komoditas tersebut melonjak hingga Rp70.000, bahkan mendekati Rp80.000 per kilogram.


• Cabai Keriting: Cabai keriting yang biasanya dijual Rp30.000–Rp35.000 per kilogram, kini mencapai kisaran Rp65.000 per kilogram.


Pasokan dan Dampak Cuaca


Staf Operasional Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) UPTD Pasar Induk Cibitung dan Sukatani, Abdul Rahman, menyampaikan pasokan menurun drastis sejak awal November hingga Desember.


"Kondisi pasokan berkurang. Untuk bawang merah, hari ini hanya dari Brebes saja. Begitu juga dengan cabai rawit, pasokannya menurun sejak awal Desember,” kata Rahman, Senin (15/12/2025).


Rahman menjelaskan, curah hujan tinggi pada awal Desember menjadi penyebab utama. Curah hujan menghambat proses panen (petikan) cabai di daerah perbukitan dan meningkatkan risiko cabai cepat busuk. Kenaikan harga menjelang Nataru ini rutin terjadi, tetapi harga saat ini masih lebih rendah dibanding tahun lalu yang sempat menyentuh hampir Rp100.000 per kilogram.


Daya Beli Menurun


Kenaikan harga ini berakibat langsung pada menurunnya daya beli masyarakat. Fahir, salah satu pedagang cabai di Pasar Induk Cibitung, mengungkapkan penjualan cabai turun hingga 50 persen.


“Daya beli turun karena harga melonjak. Penjualan yang biasanya 20 kilogram per hari, kini hanya sekitar 10 kilogram,” ujar Fahir.


Menurut Fahir, dalam kondisi harga tinggi, keuntungan pedagang hampir tidak ada. Pedagang hanya berusaha memutar modal agar usaha tetap berjalan.


Langkah Pengelola Pasar


Pihak UPTD Pasar Induk Cibitung rutin melakukan pendataan dan melaporkan perkembangan harga setiap hari kepada Dinas Perdagangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pangan, serta Satgas Pangan.


“Kami laporkan kondisi lapangan agar ada langkah atau solusi dari pemerintah untuk menekan kenaikan harga, supaya tidak berkepanjangan,” tutup Rahman.


Pengelola pasar dan pedagang sama-sama berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, terutama menjelang hari besar keagamaan.


Sumber: Pemkab Bekasii/UPTD Pasar Induk Cibitung 

(Sambar.id/A.Rifai/Red)

Lebih baru Lebih lama