"Karena itu (pendidikan politik), bagi kami GBN Jakarta, menjadi (salah satu) prasyarat mengokohkan integritas bangsa. GBN Jakarta memiliki kewajiban mengawal pemilu benar-benar berjalan tidak hanya dengan lancar dan baik, tapi juga dengan masyarakat yang lebih cerdas dalam memilih pemimpin," ujar salah satu dari 100 tokoh perempuan pemimpin versi HIVOS itu.
Diskusi dibuka dengan paparan Founder Aset Bangsa ID, Rezki Adminanda. Yang menekankan pentingnya integritas sebuah bangsa. Politik identitas yang mengemuka sebagai isu yang kerap muncul dalam kepemiluan, baginya didasarkan pada tergerusnya integritas bangsa.
"Selama ini kita takutkan ada bahasa indentitas politik, perpecahan bangsa. Semua itu ada akar permalasahannya. Ya integritas bangsa itu tadi. Yang perlu dilakukan menghadapi persoalan-persoalan itu semua, bagaimana kita sama-sama konsisten merawat rasa kebangaan kita. Di mana, kebangsaan kita itu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," papar Rezki, yang juga wakil ketua Bidang Kelembagaan dan Komunikasi Publik GBN DKI Jakarta.
Yang paling penting, lanjut Rezki, GBN Jakarta bersama-sama seluruh elemen masyarakat memperkuat integritas bangsa.
Bersama seluruh kaum nasionalis, seluruh masyarakat, memperkuat integritas bangsa. Dalam hal Pemilu 2024, bahwa pemilu bukan saling gontok-gontokan. Melainkan sama-sama memilih pemimpin," ujar ketua DPC GMNI Padang 2016-2018.
Lebih lanjut, Eros Djarot yang hadir juga menyampaikan beberapa hal berkaitan tema diskusi, dalam kapasitasnya yang juga sebagai narasumber.
"Integritas kebangsaan itu, yakni soal krisis kepemimpinan nasional. Kenapa bangsa ini ada dalam kondisi sebagaimana yang dijadikan tema, ya karena itu. Yang utama, adalah mendidik rakyat," ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri dari berbagai organisasi masyarakat. Mulai dari organisasi pemuda, kelompok buruh, LSM, akademisi dan jurnalis. Diskusi ini ditutup dengan buka puasa bersama.
(Red/Tim)