Sambar.id, Pasuruan - "3/Juni/2024, Rapat kerja dan silaturahmi antara PGRI Kabupaten Pasuruan dan PJ Bupati Pasuruan, Dr. Andriyanto, SH, M.Kes, digelar di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Jl. Panglima Sudirman No.28, Purworejo, pada Senin malam pukul 19.30 WIB. Acara ini dihadiri oleh sejumlah ketua pengurus dari 24 kecamatan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Tri Agus Budiarto, Kepala PGRI Kabupaten Pasuruan, Ketua LKBH PGRI, Ketua PC, Ketua Karteker PGRI Kabupaten Pasuruan, serta Sekda Kabupaten Pasuruan.(04/06/2024)
Topik utama yang dibahas adalah upaya membangun pendidikan karakter di tingkat SD, SMP, dan SMA. Dr. Andriyanto menekankan pentingnya tugas dan fungsi guru dalam mendidik murid yang bermasalah agar menjadi lebih disiplin. Guru diharapkan memiliki strategi edukasi yang efektif dan inovatif. Selain itu, beliau menegaskan bahwa divisi NGO harus bersinergi dengan dunia pendidikan, khususnya PGRI, untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam rapat ini juga dibahas pentingnya evaluasi sistem pendidikan dan SDM di setiap daerah. Data menunjukkan bahwa banyak anak di daerah Lekok, Paserpan, dan Lumbang putus sekolah akibat faktor ekonomi dan jarak tempuh yang jauh antara rumah dan sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan menekankan bahwa faktor jarak ini menjadi salah satu penyebab utama putusnya sekolah.
Diskusi juga menyentuh arah masa depan pendidikan di Kabupaten Pasuruan agar lebih cerah dan bermutu. Di akhir rapat, Dr. Andriyanto membagikan kisah inspiratif tentang seorang anak yang menghadapi bullying di sekolah. Anak tersebut, yang gemar bermain layang-layang dan melukis, sering merasa sedih karena tidak diterima oleh teman-temannya. Meskipun begitu, anak ini rajin membantu ibunya dan suka makan bayam. Dr. Andriyanto menggunakan kisah ini untuk mengajarkan bahwa seseorang tidak boleh memaksakan kehendaknya, sebagaimana anak tersebut tidak bisa memaksa teman-temannya untuk menyukai bayam atau karya lukisannya.
Rapat ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan karakter di Kabupaten Pasuruan, dengan harapan pendidikan di masa depan akan menjadi lebih baik dan lebih inklusif.(R15/Angga)