Meskipun secara umum kinerja Kejari dinilai baik, Jaksa Agung menemukan beberapa area yang perlu peningkatan. Dalam keterangannya, Jaksa Agung menekankan, "Di bidang Pidana Khusus (Pidsus), saya ingin melihat hasil penyelidikan dan penyidikan yang lebih berdampak langsung kepada masyarakat. Jangan hanya formalitas, tapi harus ada output yang nyata."
Selain itu, Jaksa Agung juga menyoroti kinerja bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun). "Datun harus lebih proaktif dalam memberikan bantuan hukum, pendampingan, dan pendapat hukum kepada pemerintah daerah dan BUMD. Jangan menunggu diminta, tapi harus mampu mengantisipasi kebutuhan," tegasnya.
Di bidang Intelijen, dibutuhkan penguatan dukungan intelijen untuk seluruh bidang guna optimalisasi tugas. Bidang Pidana Umum (Pidum) masih menghadapi kendala perkara yang belum tuntas, sementara pengelolaan barang bukti membutuhkan percepatan penyelesaian perkara terkait barang rampasan.
Sidak ini menegaskan komitmen Kejaksaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menegakkan kinerja yang profesional, transparan, dan akuntabel. Temuan-temuan tersebut, yang disampaikan langsung oleh Jaksa Agung, diharapkan menjadi acuan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja di masa mendatang. Langkah-langkah konkrit untuk mengatasi kelemahan yang ditemukan akan segera diimplementasikan. (Sb)