Jaksa Agung: Transformasi Kejaksaan Untuk Keadilan yang Humanis dan Modern


Sambar.id, Jakarta – Peringatan HUT ke-74 Persatuan Jaksa Indonesia (PERSAJA) pada 14 Mei 2025 menjadi momentum penting bagi Kejaksaan Republik Indonesia untuk menegaskan komitmennya terhadap transformasi institusi. Jaksa Agung ST Burhanuddin, melalui amanat yang disampaikan oleh JAM-Pidum Asep N. Mulyana, menekankan perlunya Kejaksaan yang berkeadilan, humanis, akuntabel, dan modern. Tema "PERSAJA Bersinergi Mendukung Institusi Wujudkan Asta Cita Penegakan Hukum" menjadi pengingat akan tanggung jawab moral dan sosial yang diemban oleh seluruh insan Adhyaksa.

 

Amanat Jaksa Agung bukan sekadar seremonial belaka, melainkan sebuah penegasan akan pentingnya integritas dan relevansi profesi Jaksa di tengah tantangan zaman. Sejarah panjang PERSAJA, yang telah bertransformasi dari PERSADJA hingga kembali ke nama PERSAJA, menjadi bukti adaptasi dan evolusi institusi dalam merespon dinamika sosial dan hukum. Perubahan nama bukan hanya administratif, tetapi mencerminkan refleksi mendalam tentang pentingnya kesinambungan sejarah dan nilai-nilai luhur para pendahulu.

 

Kontribusi PERSAJA dalam reformasi hukum nasional patut diapresiasi. Partisipasi aktif dalam sosialisasi KUHP, penyusunan RUU KUHAP, dan pengajuan uji materiil terhadap pasal-pasal yang berpotensi mengkriminalisasi Jaksa, menunjukkan komitmen organisasi dalam memperjuangkan keadilan dan penegakan hukum yang bermartabat. Keikutsertaan dalam Majelis Kode Perilaku Jaksa (MKPJ) pun menegaskan komitmen terhadap etika profesi yang tinggi.

 

Jaksa Agung menekankan pentingnya meneladani nilai-nilai Tri Krama Adhyaksa – Satya, Adhi, Wicaksana – dan menjaga jiwa korsa sebagai fondasi kekuatan moral dan profesionalisme. Jiwa korsa bukan hanya ikatan persaudaraan, tetapi kekuatan untuk menghadapi tekanan dan menjaga konsistensi dalam menegakkan kebenaran hukum. Lambang PERSAJA, dengan perisai, kepak sayap, timbangan keadilan, dan pedang, merepresentasikan nilai-nilai tersebut dengan elegan.

 

Di era globalisasi dan digitalisasi, tantangan penegakan hukum semakin kompleks. Peningkatan kapasitas Jaksa dan penugasan di ranah internasional menjadi krusial. Kesejahteraan Jaksa, baik materiil maupun non-materiil, juga ditekankan sebagai kunci untuk menjaga integritas dan meningkatkan kinerja. Jaksa Agung mengajak seluruh insan Adhyaksa untuk menjadi teladan, cerdas di ruang sidang, dan peka di tengah masyarakat. Transformasi Kejaksaan ini bukan hanya untuk institusi, tetapi untuk mewujudkan keadilan yang dicintai rakyat. (sb)

Lebih baru Lebih lama