Sambar.id, Gayo Lues, Aceh – Bayangkan: udara sejuk pegunungan Gayo Lues dihiasi aroma lemang yang membumbung, harumnya menguar bak mantra magis menyambut Idul Adha 1446 H/2025 M.
Hal itu sebuah Desa di Kabupaten Gayo Lues benama Remukut, tradisi unik ini bukan sekadar ritual, melainkan nyala semangat budaya yang tetap berkobar.
Di jantung desa, beras ketan pilihan dimasukkan ke dalam bambu-bambu pilihan, lalu dibakar.
Bukan sekadar memasak, ini adalah sebuah prosesi, warisan leluhur suku Gayo yang diwariskan turun-temurun.
Bayangkan, api yang menjilat bambu, asap yang mengepul, dan aroma lemang yang semakin menggoda selera.
Menurut Dian, warga setempat, proses ini adalah simbol penghormatan kepada nenek moyang, sebuah ikatan tak terputus antara masa lalu dan kini.
"Lemang Remukut bukan hanya makanan, melainkan jiwa Idul Adha itu sendiri," ujar saat ditemui.
Ia adalah rasa syukur, perpaduan cita rasa dan budaya yang begitu kental.
"Semoga tradisi ini tetap lestari, terus membara di hati generasi penerus, menjaga warisan budaya Gayo yang begitu kaya dan berharga" harapnya (idris)