SAMBAR.ID, Donggala, Sulteng - Progam Berani Sehat sangat disayangkan tak sepenuhnya direalisasikan disejumlah wilayah Sulteng, salah satunya Pelayanan Rumah Sakit Kabelota dikeluhkan salah keluarga pasien.
Faskes harusnya semestinya dan sejatinya mudah diperoleh, tetapi malah mempersulit ke salah satu pasien Bumil mendapat surat rujukan demi memperoleh layanaan kesehatan yang prima.
Adalah NA, Keluarga pasien RA asal Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala mengaku kepada media ini membawa keluarganya yang tengah kondisi hamil ingin mendapatkan pelayanan Rumah Sakit Kabelota dipersulit, Rabu (5/5/2025).
NA mengeluh kesakitan pada perut bagian bawah dan mengalami pendarahan Kondisi itu dialami sekitar dua minggu terakhir.
NA family pasien RA menceritakan "Saat sampai di Rumah Sakit Kabelota kami ditanya apakah sakit yang dialami RA dan saya menyampaikan RA mengalami pendarahan kemudian Rumah Sakit melakukan penanganan terhadap keluarga saya” ungkapnya.
Adapun kronologis kejadian Pada (02/6/2025) pasien RA masuk di RS kabelota dengan keluhan keluar darah dan dalam keadaan darurat serta harus ditangani secepatnya.
Dari hasil USG dr. Imelda S.PoG adalah placenta letak rendah dan disarankan dilakukan suntikan pematangan paru karena bayinya belum cukup bulan serta harus operasi SC pada tanggal ( 02/06) pagi, pasien di persiapkan untuk operasi.
Sebelum tindakan operasi dilakukan tiba-tiba ada pemberitahuan kalau listrik Rumah Sakit bermasalah sehingga pasien dianjurkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Palu.
Lanjut, saat akan di operasi, RA dan keluarga minta untuk di lakukan tutup kandungan (tubektomi) Karna anak yang akan di lahirkan ini sudah anak ke 4 dan sudah dibicarakan dengan pihak keluarga.
Saat akan dilakukan proses rujukan, pihak Rumah Sakit menganjurkan untuk di rujuk ke RS tinatapura yang merupakan Rumah Sakit Swasta di Kota Palu, pasien keberatan karna terkendala dengan biaya pengobatan.
Pihak Rumah Sakit Kabelota pun menyarankan untuk di rujuk ke Rumah Sakit tinatapura, karna ada tindakan tubektominamun namun pasien bayar selisih pembayaran Rumah Sakit.
Olehnya keluarga pasien mengaku kalau mereka tidak punya biaya untuk membayar selisih dan RA merupakan pemegang BPJS aktif dan meminta pihak RS untuk merujuk ke RS pemerintah agar pembayaran dapat terjangkau sesuai kemampuan pasien
Sehingga Keluarga meminta surat rujukan dari dokter kandungan agar Kalau masuk di Rumah Sakit Pemerintah di kota palu bisa langsung di tangani,
Namun pihak Rumah Sakit Kabelota bersikeras menyarankan untuk memberikan rujukan ke Rumah Sakit Tinatapura menurutnya agar penanganan bisa cepat dibandingkan ke Rumah Sakit lainya.
Dengan kondisi ketidakpastian surat rujukan maka pihak keluarga berinisiatif membawa pasien RA ke Rumah Sakit tentara (Shindu Trisno) Tampa Surat rujukan dari Rumah Sakit Kabelota karena kwatir dengan kondisi RA dan akhirnya pasien RA di operasi Caesar di rumah sakit tersebut.
Sementara itu dikonfirmasi lewat Via WhatsApp (08213770xxxx) pukul 11.05 siang oleh awak media, salah seorang Perawat Rumah Sakit Kabeota yang menangani pasien RA membenarkan pasien ibu hamil (Bumil) RA sempat datang ke Rumah Sakit Kabelota dengan keluhan pendarahan dan sakit perut bagian bawah dan pihak Rumah Sakit Kabelota sudah melakukan penanganan.(**/Tim Redaksi)