Korem 133/NW Gelar Sholat Idul Adha 1446 H dan Pemotongan Hewan Qurban

Sambar.id,Gorontalo || Korem 133/Nani Wartabone menyelenggarakan Sholat Idul Adha 1446 H/2025 M bersama anggota Prajurit, Persit dan warga masyarakat sekitar, dilanjutkan penyembelihan hewan qurban bertempat di Makorem 133/NW Jalan Trans Sulawesi Desa Tridharma Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Senin (06/06/2025).


Dengan mengusung tema "Ikhlas Berqurban Berbagi Kebahagiaan dan Memupuk Kepedulian Untuk Merajub Kebersamaan". Bertindak sebagai imam Serda Farhan Sutrisna dan khotib Sholat Idul Adha 1446 H, Kasilog Kasrem 133/NW Kolonel Inf Drs. Sukriyanto Puluhulawa, M.I P., M.Han., yang diikuti ± 200 jemaah terdiri dari anggota prajurit dan ibu persit serta warga masyarakat sekitar Makorem 133/NW.


Dalam ceramahnya, Kolonel Inf Drs. Sukriyanto Puluhulawa, M.I P., M.Han., menyampaikan pada pagi hari ini, kaum Muslimin yang menunaikan ibadah haji sebagai tamu Allah SWT, dhuyufurrahman, telah berkumpul melaksanakan Wuquf di 'Arafah dan sedang berada di Mina untuk melaksanakan Jumratul Aqabah. Mereka dengan pakaian ihramnya, berasal dari berbagai belahan dunia. Mereka datang dengan latar belakang bangsa, ras, warna kulit, budaya dan strata sosial yang berbeda satu sama lain. Namun, mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu memenuhi panggilan Allah SWT untuk menjadi tamu-Nya dan bertauhid meng-Esakan Allah SWT semata.


"Bagi kaum Muslimin yang belum memiliki kemampuan menjadi tamu Allah SWT, mereka melaksanakan shalat Idul Adha dan ibadah qurban, sesuai dengan kemampuannya di manapun mereka berada. Ibadah qurban yang dilaksanakan kaum muslimin, sebagai salah satu upaya


Mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Deskripsi kehidupan kaum muslimin ini, menggambarkan interelasi kuat antara orang yang menunaikan ibadah haji, dengan saudara-saudaranya yang tidak pergi ke Baitullah. Oleh karena itu, kita melaksanakan shalat Idul Adha dan ibadah kurban pada hakikatnya sebagai bentuk kesadaran memenuhi perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW," terangnya.


Ibadah qurban merupakan salah satu ibadah penting dalam ajaran Islam. Ibadah ini memiliki pondasi kuat dan memiliki akar sejarah panjang dalam tradisi rasul-rasul terdahulu. Ajaran qurban dan praktiknya telah ditunjukkan secara sinergik oleh para nabi dan rasul hingga Nabi Muhammad SAW Nabi Ibrahim AS. dikenal sebagai peletak batu pertama ibadah ini. Peristiwa penyembelihan yang dilakukan Nabi Ibrahim AS terhadap putranya Nabi Isma'il AS merupakan dasar bagi adanya ibadah kurban. Nabi Ibrahim AS dengan penuh iman dan keikhlasan bersedia untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail hanya semata-mata untuk memenuhi perintah Allah SWT. 


Dalam ibadah qurban, nilai yang paling esensial adalah sikap batin berupa keikhlasan, ketaatan dan kejujuran Tindakan lahiriyah tetap penting, kalau memang muncul dari niat yang tulus. Sering kita digoda syetan agar tidak melaksanakan ibadah qurban karena khawatir tidak ikhlas. Imam al Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumiddin-nya berkata, bahwa syaitan selalu membisiki kita: "Buat apa engkau beribadah kalau tidak ikhlas, lebih baik sekalian tidak beribadah".


Ibadah qurban bukan hanya mementingkan tindakan lahiriyah, berupa menyedekahkan hewan ternak kepada orang lain terutama fakir miskin, tetapi yang lebih penting adalah nilai ketulusan guna mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam beberapa ayat Alquran, Allah SWT memperingatkan bahwa yang betul-betul membuahkan kedekatan dengan-Nya (qurban), bukanlah fisik hewan qurban, melainkan nilai takwa dan keikhlasan yang ada dalam jiwa kita. 


"Penegasan Allah SWT ini mengindikasikan dua hal. Pertama,penyembelihan hewan ternak sebagai Qurban, merupakan bentuk


Simbolik dari tradisi Nabi Ibrahim AS, dan merupakan syi'ar dari ajaran Islam. Kedua, Allah SWT hanya menginginkan nilai ketakwaan, dari orang yang menyembelih hewan ternak sebagai ibadah Qurban. Indikasi

Ini sejalan dengan peringatan Rasulullah SAW: "Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat bentuk luarmu dan harta bendamu, tetapi Dia melihat hatimu dan perbuatanmu." (HR Bukhari dan Muslim)," jelas Kolonel Inf Drs. Sukriyanto Puluhulawa, M.I P., M.Han.


Sehubungan dengan perintah untuk berkurban di atas, maka Rasulullah SAW setiap tahun selalu menyembelih hewan kurban dan tidak pernah meninggalkannya. Meskipun dari sisi ekonomi beliau termasuk orang yang menjalani hidup sederhana, tidak mempunyai rumah yang indah nan megah, apalagi mobil yang mewah. Bahkan tempat tidurnya hanya terbuat dari tikar anyaman daun kurma.


"Di akhir khutbah ini, dengan penuh khusyu' dan tadharru', kita berdoa kepada Allah SWT semoga perjalanan hidup kita senantiasa terhindar dari segala keburukan yang menjerumuskan umat Islam. Semoga dengan doa ini pula, kiranya Allah SWT berkenan menyatukan kita dalam kebenaran agama-Nya dan memberi kekuatan untuk memtaati perintahnya dan menjauhi larangan-Nya. Amin Ya Rabbal 'Alamain," pungkasnya.


Dilanjutkan acara penyerahan hewan qurban dari Kasrem 133/NW Kolonel Inf Jaelan, S.I.P., M.Han., kepada panitia qurban Kabintal Korem 133/NW Letda Inf Yurihak Bawenti, Korem 133/NW menerima titipan hewan qurban sebenyak 5 ekor sapi.


Selanjutnya daging hewan Qurban akan didistribusikan kepada masyarakat di sekitar Korem 133/NW dan 2 Panti Asuhan yakni Panti Asuhan Darul Mutmain Desa Datahu Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo dan Panti Asuhan Darul Mutmain Desa Moahudu, Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo.


Hadir pada sholat Idul Adha 1443 H diantaranya Kasrem 133/NW Kolonel Inf Jaelan, S.I.P., M.Han., Para Kasi Korem 133/NW, Para Perwira, Bintara dan Tamtama Korem 133/NW, Persit KCK Koorcab Rem 133 PD XIII/Mdk dan Masyarakat sekitar Korem, " pungkasnya.

( syarief 01 )

Lebih baru Lebih lama