SAMBAR.ID, Palu, Sulteng - Terkait Dugaan insiden “Pemukulan” karyawan warung kopi (warkop) roemah balkot oleh oknum perwira polisi berpangkat Kombes Pol itu berbuntut panjang.
Bagaimana tidak, sekalipun Kombes Pol.Richard B Pakpahan sudah meminta maaf dan berpeluk-pelukan dengan korban dan keluarga korban, namun ternyata ayah korban tidak menerimanya.
Bahkan Jerry Ayah korban Clife Marko Sumedah melaporkan dugaan Penganiayaan itu ke Kabid Propam Polda Sulteng Senin (16/6/2025).
Menyikapi laporan, Jerry ayah korban (Clife) sang Dirsamapta Kombes Pol.Richard sudah dilaporkan ke Bidang Propam Polda Sulteng dan telah memeriksa saksi-saksi, termasuk korban Clife terduga penganiayaan oleh Kombes Richard.
Kabid propam Polda Sulteng, Kombes Pol. Roy Satya Putra, S.I.K, yang dikonfirmasi via chat di aplikasi whatsAppnya Selasa (17/6-2025), mengatakan pihaknya saat ini sedang memeriksa saksi-saksi.
“Siap bapak, mohon ijin saat ini kami masih dalam pemeriksaan saksi2 dan melengkapi alat bukti, demikian pak 🙏🙏🙏,”tulis Kabid Propam Kombes Roy menjawab konfirmasi media ini.
Disinggung soal CCTV dimana terdapat rekaman bukti dugaan penganiayaan oleh kombes Richard terhadap Clife, Kabid Propam Kombes Roy belum memberikan jawaban konfirmasi hingga berita ini naik tayang.
Sementara itu paman korban yang minta namanya tidak disebutkan menegas bahwa ada bukti dugaan pemukulan terekam di CCTV Warkop Roemah Balkot.
“Ada bukti pak, ada rekaman CCTV kok pak,”sebutnya meyakinkan. Sebelumnya Dirsamapta Polda Sulteng Kombes Pol. Richard B. Pakpahan, S.I.K., M.H menjawab konfirmasi media ini Senin (16/6/2025), mengatakan dirinya dan pihak “korban dan keluarganya” sudah berdamai hari itu juga.
“Kami sudah berdamai dan saling memaafkan, bahkan kami saling berpelukan disaksikan mamanya Clive,”jelas kombes Richard. Menurutnya sudah berdamai dan saling minta maaf dan memaafkan di rumah Opa dan Oma (Kakek/Nenek) Clieve.
“Dan sebenarnya tidak ada pemukulan terhadap karyawan warung kopi (warkop) balkot Sabtu pagi (14/6-2025) pukul 10:30 wita itu,”terang Kombes Richard.
Kata Richard pihaknya hanya memberikan teguran, karena salah dan lambat mengantarkan telurnya yang diminta dicampur di dalam mie.
“Pesanan awal anak saya minta indo mie telur, kabetulan lagi demam suka makan Indo mie telur, namun pelayan Balkot hanya mienya yang diantar, jadi kami minta 10 menit telurnya diantarkan ke kami. Tapi sampai mienya sudah mengembang telurnya tidak diantar-antar, maka saya masuk ke ruangan dapur meminta telur yang kami sudah pesan itu, bukan masuk memukul. Kalau saya memukul pasti sudah ramai dan viral, karena pengunjung pasti videokan,”jelas kombes Richard.
Namun demikian ditanya soal pelemparan telur ke wajah karyan balkot inisial CV, Richard mengakuinya hanya membuang telur itu ke kepala Karyawan Balkot itu.
“Jadi saya tidak melemparkan telur itu ke wajah karyawan balkot itu, tapi hanya ke kepalanya. Dan saya sudah minta maaf. Itu hanya miskomunikasi,”aku perwira menengah Polri itu.
“Atas kejadian itu kami mohon maaf, itu hanya miskomunikasi saja,”ucap Richard. Richard menambahkan setelah berdamai, bahkan mamanya Clive minta anaknya dibuatkan SIM.
“Mereka itu sudah kayak saudara dan saya sering ngopi disitu dengan anggota saya dan rekan-rekan saya,”tambahnya.
Budi Dharmadi atau Apui kakek Clive juga mengatakan pihaknya sudah berdamai dengan Kombes Richard B Pakpahan dan itu miskomunikasi saja.
“Beliau sudah datang ke rumah minta maaf dan mereka sudah saling memaafkan dan damai,”pungkas lelaki berambut putih itu. ***
Source : Deadline.news.com