Kisah Haru Napi Lapas Ciamis Bebas Bersyarat Berkat Belajar Ngaji dan Dibina Mental Spiritual



Sambar.id, Ciamis – Kisah haru dan inspiratif datang dari Lapas Kelas IIB Ciamis. Seorang narapidana bernama Rendy Renaldy akhirnya berhasil meraih kebebasan bersyarat setelah menjalani pembinaan intensif di dalam lembaga pemasyarakatan. 


Rendy yang divonis empat tahun penjara atas kasus penipuan (Pasal 378 KUHP) berhasil bebas bersyarat setelah dua tahun menjalani masa hukuman, berkat kemauan kuat untuk berubah dan belajar agama.


Awalnya, harapan Rendy untuk bebas bersyarat sempat kandas lantaran pihak keluarga maupun pemerintah desa tempat tinggalnya enggan menjadi penjamin. 


“Mungkin karena saya dulu sering bikin malu keluarga dan tetangga. Apalagi setelah ibu dan bapak meninggal, tidak ada lagi yang peduli,” ungkap Rendy dengan suara lirih.


Namun harapan itu kembali terbuka ketika Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik (Kasi Binadik) melalui Kasubsi Registrasi, Ipan, S.H., memberikan tantangan kepada Rendy. 


“Kalau kamu mau belajar ngaji dan salat dengan serius, saya akan bantu upayakan pembebasan bersyarat mu,” kata Ipan saat itu.


Berbekal tekad dan bimbingan dari Ipan serta arahan langsung dari Kalapas Supriyanto A.Md.I.P., S.H., M.M., program “Kamar Santri” pun dijalankan. 


Di dalam kamar khusus ini, Rendy dan beberapa napi lainnya dibina secara intensif dalam membaca Al-Qur’an dan memahami dasar-dasar ibadah. 


Bimbingan dilakukan oleh sesama warga binaan yang telah fasih ilmu agama, seperti Ustaz Dodo dan Ustaz Hendi yang ditugaskan secara resmi oleh lapas.


Pada Rabu, 16 Juli 2025, Rendy mengikuti tes pembinaan akhir yang meliputi kemampuan membaca Al-Qur’an, hafalan surat pendek, tata cara salat dan doa-doa harian. 


Tes dilakukan langsung oleh Ipan. Hasilnya, Rendy dinyatakan lulus dan layak mendapatkan bebas bersyarat.


Yang lebih mengharukan, proses penjaminan kebebasan Rendy dibantu oleh Yayasan Bakti Anak Negeri melalui fasilitasi dari pihak lapas. “Saya menangis. 


Saya benar-benar tidak percaya. Saya pikir sudah tidak ada lagi yang peduli. Tapi ternyata masih ada orang seperti Pak Ipan dan rekan-rekan lapas lainnya yang berjuang demi saya,” tutur Rendy sambil terisak.


Rendy pun menyampaikan terima kasih mendalam kepada Kalapas Supriyanto yang telah mencetuskan berbagai program pembinaan, termasuk program spiritual yang mengubah hidupnya. 


“Sumpah Pak, di luar saya tidak pernah salat, ngaji pun tidak bisa. Tapi di sini saya dibina setiap hari. Semua berkat bimbingan dan ketegasan Pak Kalapas dan Pak Ipan.”


Tak lupa ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kasi Binadik James Tampubolon, S.H., M.H., serta KPLP Erosyyan Freda Adytiawan, A.Md.I.P., S.H., yang turut mendorong dan mengawalnya secara konsisten. 


“Pak Eros tiap hari mengingatkan salat, bahkan menegur kalau saya telat ke masjid. Padahal saya tahu, Pak James dan Pak Eros bukan muslim, tapi mereka begitu ikhlas membimbing saya agar taat ibadah. 


Saya tidak akan sia-siakan kesempatan kedua ini,” ungkap Rendy haru Rabu 16 Juli 2025.


Lapas Kelas IIB Ciamis memang dikenal aktif dalam menjalankan program pembinaan, baik spiritual maupun keterampilan. 


Sejak kepemimpinan Kalapas Supriyanto, didukung oleh KPLP Eros yang baru menjabat, suasana pembinaan semakin terasa nyata. 


KPLP Eros bahkan tak segan turun langsung ke lapangan untuk memastikan seluruh program berjalan efektif.


SAMBAR.ID

DAVID E

Lebih baru Lebih lama