SAMBAR.ID, Palu, Sulteng - Menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) 5 Oktober 2025, Kodam XXIII/Palaka Wira menggelar Doa Bersama Lintas Agama yang berlangsung khidmat di Aula Manggala Sakti Makodam XXIII/Palaka Wira di Jalan Jenderal Sudirman No.25 Kota Palu, Sabtu (4/10/2025).
Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-80 TNI ini menghadirkan para pemuka agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha untuk bersama-sama mendoakan kejayaan TNI dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Acara diawali dengan pembekalan kebangsaan oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M.Ag., yang menyampaikan wejangan penuh makna tentang pentingnya menjaga persatuan di tengah kemajemukan bangsa.
Dalam penyampaiannya, Ketua FKUB menegaskan bahwa keragaman suku, bahasa, dan budaya di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah, merupakan fitrah yang harus dikelola dengan bijak.
“Keragaman bukan untuk dipertentangkan, tetapi untuk dikelola dengan bijak. Kita semua memiliki peran penting dalam membangun narasi keberagaman yang damai,” ujar Prof. Zainal Abidin.
Prof. Zainal Abidin juga mengingatkan pelajaran berharga dari sejarah konflik Poso yang kini telah bertransformasi menjadi simbol perdamaian.
“Dari sejarah Poso, kita belajar bahwa musuh sejati kita bukanlah sesama anak bangsa, melainkan api kebencian yang mudah tersulut. Menjaga perdamaian jauh lebih mulia daripada memenangkan pertempuran,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua FKUB menekankan peran strategis TNI sebagai perekat persatuan bangsa.
“TNI adalah perekat dari setiap jengkal perbedaan, peredam dari setiap riak kebencian, dan pengawal dari setiap nilai persaudaraan,” katanya.
Ia juga meyakini bahwa dengan semangat Sapta Marga dan kesetiaan pada rakyat, TNI akan senantiasa menjadi motor penggerak perdamaian dan jembatan yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia. Dalam konteks keberagaman, Prof. Zainal Abidin menyerukan pentingnya saling menghormati keyakinan masing-masing.
“Tugas kita bukanlah untuk membuktikan bahwa agama kita yang paling benar, tetapi untuk menunjukkan bahwa kita mampu menebar kebaikan kepada sesama makhluk Tuhan,” ujarnya.
Doa bersama lintas agama ini diikuti oleh Kasdam XXIII/Palaka Wira, Kapoksahli Kodam XXIII/Palaka Wira, Kasrem 132/Tdl, PJU Kodam XXIII/Palaka Wira, Para Kasi Kasrem 132/Tdl, personel TNI AD AU AL, serta PNS jajaran Kodam XXIII/Palaka Wira.
Sementara itu, Kasdam XXIII/Palaka Wira Brigjen TNI Agus Sasmita, S.I.P., menyampaikan bahwa kegiatan doa bersama ini menjadi momentum penting untuk memperkuat spiritualitas dan memperkokoh semangat kebersamaan di tubuh TNI.
“Kekuatan TNI tidak hanya pada alutsista, tetapi juga pada moral dan spiritual yang kokoh. Melalui doa lintas agama ini, kita meneguhkan kembali tekad untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ucap Kasdam
Suasana penuh haru dan khidmat terasa ketika doa dari masing-masing agama dilantunkan, diakhiri dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri dan Bagimu Negeri secara bersama-sama.
Kegiatan ini menjadi simbol nyata bahwa TNI senantiasa berdiri di garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI melalui semangat kebersamaan, toleransi, dan cinta tanah air, sejalan dengan tema peringatan HUT ke-80 TNI tahun ini: “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju.”***
Source : Pendam23 Palaka Wira