Menanti Jebol ! Tanggul Kritis Rawaapu Terkikis Habis ,Ribuan Nyawa Dan Ratusan Hektar Lahan Pangan Terancam



Cilacap,Sambar id

RAWAAPU, PATIMUAN – Ancaman bencana kini membayangi Dusun Cikadim, Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan, Cilacap.


Tanggul utama pelindung permukiman dan lumbung pangan di wilayah tersebut telah mencapai titik kritis, dengan kerusakan akibat abrasi air sungai yang sudah melenyapkan hingga 50% dari tubuh tanggul aslinya.



Kondisi ini membuat ribuan warga setempat hidup dalam kecemasan dan ketakutan.


Ancaman Gagal Panen Hantam Ketahanan Pangan Nasional

Kekhawatiran yang dirasakan warga bukan hanya sebatas keselamatan jiwa.


Kepala Desa Rawaapu, Bambang Wiantoro, menegaskan bahwa keruntuhan tanggul ini akan membawa dampak ekonomi yang sangat parah.


Jika tanggul ini jebol, dampaknya akan meluas.


Kami perkirakan lahan pertanian warga seluas sekitar 250 hektar akan langsung terendam. Ini berarti ancaman kegagalan panen dan kerugian yang luar biasa," jelas Bambang.


Ia menekankan bahwa potensi kegagalan panen di lahan seluas itu akan menjadi pukulan telak bagi upaya pemerintah pusat, khususnya program strategis dari Presiden RI terkait Ketahanan Pangan Nasional.


 Melindungi infrastruktur pertanian adalah kunci menjaga stabilitas pangan.


Ini bukan hanya masalah desa kami, tapi ini juga mengancam program pemerintah pusat. Kami berharap pihak Balai Besar melihat hal ini sebagai isu Ketahanan Pangan, bukan hanya perbaikan fisik biasa," tambahnya.


BBWS Sudah Berulang Kali Dilaporkan

Dikonfirmasi oleh awak media terkait sejauh mana upaya pelaporan yang telah dilakukan Pemdes kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Kades Bambang menegaskan bahwa pihaknya telah berulang kali mengirimkan peringatan.


"Kami dari pihak Pemdes sudah beberapa kali melaporkan terkait hal tersebut (kerusakan tanggul) kepada BBWS Citanduy," ungkapnya.


Lebih lanjut, Bambang menambahkan bahwa laporan resmi akan segera diperbarui dan dikirimkan kembali mengingat kondisi tanggul yang semakin memburuk.


Dan hari ini juga kami akan susulkan (laporan) keadaan terkini," imbuhnya, menunjukkan urgensi dan keseriusan Pemdes dalam mendesak perbaikan.


Seruan Keras Minta Langkah Konkret

Mendesak adanya respons segera, Kades Bambang Wiantoro menyampaikan seruan keras kepada pihak berwenang.


"Harapan kami sangat besar agar pihak terkait, khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, segera turun ke lapangan.


Jangan hanya memantau! Kami butuh langkah-langkah konkrit dan cepat berupa pembangunan ulang atau penguatan tanggul permanen sebelum bencana besar benar-benar terjadi dan mengganggu stabilitas pangan dan keselamatan warga," pungkasnya.


Warga Rawaapu kini hanya bisa berharap perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah agar benteng pertahanan mereka segera diperbaiki.

Jurnalis :Sugeng Rahmat 

Biro Cilacap

Lebih baru Lebih lama