Sambar.id, Muna Barat, Sultra - Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), telah memfasilitasi pemerintah desa dan kelurahan se-Kabupaten Mubar untuk melakukan studi banding ke Desa Wisata Panglipuran, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali pada Kamis (5/10/2023) kemarin.
Dalam kegiatan tersebut, Pemda Mubar turut menghadirkan para kepala desa dan lurah, sekertaris desa, ibu-ibu PKK, Inspektur, BPKAD, DPMD, TP PKK se-Kabupaten Mubar.
Penjabat Bupati Muna Barat, Dr. Bahri, S.STP., M.Si, mengatakan studi banding merupakan suatu kegiatan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan untuk perkembangan pembangunan desa, khususnya desa yang ada di Kabupaten Muna Barat.
"Selain itu untuk menguatkan jaringan kerja sama antar kedua daerah, dalam meningkatkan mutu dan kinerja pelaksanaan tugas pemerintah desa," ungkapnya.
Kabupaten Muna Barat terdiri dari 81 desa dan 5 kelurahan, serta terhimpun dari tiga wilayah besar, yaitu Lawa, Tiworo dan Kusambi (Laworoku).
"Studi banding ini bertujuan pula, untuk mengembangkan potensi wisata kabupaten Mubar, dengan salah satunya mengembangkan desa wisata, sehingga studi banding ini bertujuan pula untuk mencari, melihat, mempelajari potensi pariwisata yang ada di desa, agar bisa di contoh dari segi pengelolaan, manfaat, penataannya," kata Bahri.
Bahri juga berharap, studi banding ini dapat memberikan dampak wawasan bagi pemerintah desa yang ada di Kabupaten Muna Barat, agar lebih berdaya saing sebagai salah satu program prioritas selain bidang pertanian dan perikanan.
"Kabupaten Muna Barat berbasis kearifan lokal, mengunggulkan potensi kebudayaan adat, salah satunya benteng-benteng, tenunan batik, potensi alam yang eksotis, baik di wilayah daratan maupun kepulauan," tutupnya.
Reporter : Laode Abubakar