Sambar.id, SUBANG, JABAR - Tembok Penahan Tanah (TPT) Jembatan Jimat Kahuripan ambruk pada Selasa (28/11/2023) sore akibat tergerus air hujan. Namun banyak warga dan tokoh masyarakat serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bertanya-tanya karena proyek tersebut belum lama diresmikan oleh Bupati Subang tepatnya 7 November 2023.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GeRak) Amat Suhenda S.Pd yang sering disapa Amat GeRak ini meminta ambruknya TPT Jembatan Jimat Kahuripan diusut.
"Jangan salahkan banjir semata yang menyebabkan ambruk TPT tersebut, sekalipun karena faktor bencana, tetap saja harus dilakukan pengusutan mendalam terhadap ambruknya TPT yang baru diresmikan ini,” ucap Amat.
Amat GeRak sangat prihatin dan menyayangkan dengan kualitas pekerjaan TPT Jembatan Jimat Kahirupan tersebut.
"Baru terguyur hujan yang instensitasnya belum tinggi sudah ambruk sampai kurang lebih 15 panjangnya, hal ini seakan pengerjaan pekerjaan tersebut asal-asalan.
"Kami juga sangat mengkhawatirkan jangan - jangan konstruksi Jembatan Jimat Kauripanpun sama dikerjakan dengan asal-asalan demi target acara peresmian" ujar Amat GeRak.
Ia meminta Kepada Dinas terkait melakukan evaluasi terhadap kontruksi bangunan, para pihak diharapkan untuk melakukan tindakan nyata, baik untuk perbaikan ataupun melakukan tindakan investigasi atas kualitas pekerjaan tersebut jangan sampai yang terlihat jelek Bupati Subang bukan pelaksana pekerjaan/ pemborong tersebut.
"Kami juga sangat mengkhawatirkan jangan - jangan konstruksi Jembatan Jimat Kauripanpun sama dikerjakan dengan asal-asalan demi target acara peresmian" ujar Amat GeRak.
Ia meminta Kepada Dinas terkait melakukan evaluasi terhadap kontruksi bangunan, para pihak diharapkan untuk melakukan tindakan nyata, baik untuk perbaikan ataupun melakukan tindakan investigasi atas kualitas pekerjaan tersebut jangan sampai yang terlihat jelek Bupati Subang bukan pelaksana pekerjaan/ pemborong tersebut.
"Hasilnya harus disampaikan ke publik, apakah betul itu hanya disebabkan oleh bencana banjir atau karena konstruksinya tidak sempurna?” tegasnya.
Hal senada di ungkapkan salah satu warga Cikaum hilir Desa Cikaum Timur, ia merasa prihatin dengan adanya pekerjaan yang baru saja dilaksanakan dan diresmikan oleh Pa Bupati Subang, sudah terjadi kerusakan kena guyuran air hujan sedikit saja pondasinya sudah hancur berantakan, ini seakan akan pekerjaanya tidak sesuai dengan spek.
"Saya mohon kepada Dinas terkait khususnya Dinas PUPR untuk bisa lebih ketat lagi dalam hal pengawasan pekerjaan agar jangan sampai hal serupa terjadi di proyek- proyek yang lainnya," harap warga. (*)