SAMBAR.ID// PASURUAN, JATIM - Pada Senin, 8 April 2024, Desa Sambirejo Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, kedatangan tamu spesial ditempat Pengobatan Gus Muk Bolo Sewu untuk menyemarakkan malam Selikuran Akhir Pengujian Ramadhan. Mereka adalah para dhuafa atau kaum yang kurang mampu. Santunan yang diselenggarakan oleh Gus Muk bersama-sama dengan santri dan santriwatinya hingga membantu membagikan kepada para Dhuafa pria/wanita dan juga dihadiri oleh banyak warga sekitar.
Sambil memberikan arahan kepada Santrinya, Gus Muk juga menjelaskan bahwa sebagai umat muslim, kita harus selalu berbagi dan peduli kepada sesama. “Aku tak punya apa-apa, semua milik Allah, Dan jangan pernah lelah untuk menolong sesama” ujar Gus Muk sambil tertawa bersama para anak buahnya.
Adapun kriteria dhuafa yang menjadi penerima santunan adalah pria atau wanita renta yang kurang mampu. Bagi yang tidak hadir, santunan akan langsung dikirimkan ke rumah mereka oleh panitia. Namun karena adanya biaya yang harus ditanggung secara pribadi oleh Gus Muk Boko Sewu. Jadi koordinator santunan diharuskan memilih dengan bijak agar tepat sasaran dan sesuai instruksi dari Gus Muk.
Kegiatan santunan ini diadakan sebagai bentuk kepedulian dan keberkahan di malam Selikuran Akhir Pengujian Ramadhan (Tolak Ukur Keimanan) pada Malam yang sangat istimewa bagi kaum muslimin yang dijalani dengan penuh rasa syukur dan doa.Dalam kesempatan ini, banyak warga yang turut bergabung secara sukarela Seperti halnya kata pepatah, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukti Setiap bantuan yang diberikan pasti sangat bermanfaat bagi sesama yang membutuhkan. dibalik kegiatan santunan yang diadakan,“ Gus Muk Bolo Sewu”
Gus Muk Bolo Sewu juga kerap sekali menemukan pasien dhuafa yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Beliau merasa terpanggil untuk membantu, Gus Muk juga memutuskan untuk menggaungkan kegiatan santunan pada Malam Selikuran Akhir Pengujian Ramadhan, sebagai salah satu bentuk kepedulian dan keberkahan di bulan suci ini.
Dengan semangat berbagi dan kepedulian tersebut, kegiatan santunan Malam Selikuran adalah Akhir Pengujian Ramadhan hingga berhasil terselenggara dengan meriah dan penuh kebersamaan. Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini di masa yang akan datang, dapat semakin memperkuat tali silaturahmi di antara masyarakat dan terus menginspirasi banyak orang untuk berbuat kebaikan," ungkap penerima bantuan.seorang nenek berusia 70 tahun bernama Siti, merasa terharu dan bersyukur karena mendapatkan bantuan uang tunai sebesar seratus ribu dan juga mendapatkan Air pengobatan dari kegiatan malam Selikuran Akhir Pengujian Ramadan.
“Saya senang sekali mendapat bantuan ini, terima kasih banyak kepada Gus Muk dan para Santrinya,” ujar Siti dengan suara lembut.
Meskipun Siti sudah tua dan tidak memiliki anak yang menemani, ia tetap merasa bahagia karena masih mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya. Siti berharap, kegiatan ini dapat terus dilakukan setiap tahunnya dan memberikan manfaat bagi para kaum dhuafa yang membutuhkan.
Santunan Malam Selikuran Akhir Pengujian Ramadan ini sukses menyemarakkan malam yang penuh makna bagi umat muslim. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus diadakan dan menjadi sebuah rutinitas bagi kita semua untuk selalu membantu sesama. Mari kita bersama-sama memperkuat tali silaturahmi dan semakin dekat dengan Allah SWT. “Karena sesungguhnya Allah mencintai orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah [2]: 195)."Tutur Gus Muk.
(yahya)