Sumirah salah satu Ketua kelompok Puyuh petelur ini, contohnya menurutnya usaha membudidayakan Puyuh petelur itu menjanjikan dalam sehari, setiap mengumpulkan telur puyuh bisa mencapai 29 Kg Sampai 30 Kg perharinya.
Untuk pasar telur puyuh sendiri masi di sekitaran Desa Setempat, karena masyarakat Desa Setu Wetan mayoritas banyak yang berdagang,” jelas Sumirah.
peminat telur puyuh di Desanya semakin meningkat,sumirah dan kelompoknya sampai keinginan untuk memenuhi pesanan pelanggan tersebut, dalam memasarkan telur puyuh tersebut Sumirah berani untuk bersaing karena harga telur yang di kelola nya relatif terjangkau dari harga pasar,” ungkapnya.
Sumirah beserta kelompoknya bersyukur dan berterimakasih kepada Pemdes Setu Wetan berkat Program ketahanan pangan (Ketapang) Beserta kelompoknya bisa di bantu dan percaya untuk menjalankan usaha budidaya ternak puyuh petelur, motivasinya tak lain kedepannya untuk mendongkrak warga sekitar serta untuk meningkatkan Pendapatan Desa (PAD) .
Di singgung terkait isu miring terkait Program Ketahanan pangan di Desa nya, Sumirah mengatakan Senin 27/05/2024.Saya berfikir positif saja selama program ketapang dikelola dengan baik serta berkompeten di bidangnya tentunya"insa Allah hasilnya akan baik," ucap Sumirah.
Sumirah berharap dengan adanya program ketahanan pangan ini (Ketapang) dalam membudidayakan Puyuh petelur dirinya beserta empat anggotanya masi terus bekerja keras supaya pasokan telurnya lebih banyak lagi untuk memenuhi daya beli masyarakat yang semakin meningkat tentunya kedepan untuk menambah Indukan burung puyuh, dari Tiga ribu puyuh menjadi lebih dari Tiga ribu burung puyuh petelur kedepannya, supaya bisa memenuhi daya beli sekitar,” Pungkasnya.
(Juli)
.jpg)
