Ketum ASPRAGI Ramses Sitorus: Rakyat Kecewa Kinerja MK, Keliru Jawaban dari Pemohon Partai Gelora & Buruh



Jakarta
, SAMBAR.ID -24/08/2024  Ketua Umum ASPRAGI, Ramses Sitorus, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Mahkamah Konstitusi (MK) dalam menangani permohonan yang diajukan oleh Partai Gelora dan Partai Buruh. Ramses menilai bahwa jawaban yang diberikan MK tidak mencerminkan substansi dari gugatan yang diajukan, sehingga menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat luas.


"Kami sangat kecewa dengan respon yang diberikan MK. Jawaban yang diberikan tidak hanya keliru, tetapi juga seolah-olah mengabaikan inti permasalahan yang diajukan oleh Partai Gelora dan Partai Buruh," ujar Ramses dalam sebuah wawancara di Jakarta. Ia menambahkan bahwa kesalahan ini bisa berdampak negatif terhadap kepercayaan publik kepada MK sebagai lembaga yang seharusnya menjaga integritas proses demokrasi di Indonesia.


Permohonan yang diajukan oleh Partai Gelora dan Partai Buruh 

pengujian materiil undang-undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (UU Pilkada). Namun, Ramses menyatakan bahwa MK tampaknya tidak cukup teliti dalam menanggapi poin-poin tersebut. Hal ini, menurutnya, menunjukkan adanya kelemahan dalam proses pengambilan keputusan di MK yang bisa merugikan banyak pihak, terutama masyarakat yang mengharapkan keadilan dan transparansi.


Ramses juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak jangka panjang dari keputusan MK ini. Menurutnya, jika MK terus membuat kesalahan dalam menanggapi permohonan seperti ini, kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut akan semakin tergerus. "Ini bukan hanya tentang satu kasus, tapi tentang masa depan demokrasi kita. MK harus bertanggung jawab atas keputusan yang mereka buat," tegas Ramses.


Lebih lanjut, Ramses menyerukan agar MK segera melakukan evaluasi internal dan memperbaiki proses pengambilan keputusannya. Ia juga meminta agar MK memberikan penjelasan yang memadai kepada publik terkait alasan di balik keputusan mereka dalam kasus ini. "Kita butuh penjelasan yang jelas dan transparan. Masyarakat berhak tahu bagaimana keputusan ini diambil," kata Ramses.


Sebagai penutup, Ramses mengingatkan bahwa integritas lembaga hukum seperti MK sangat penting untuk menjaga stabilitas demokrasi di Indonesia. Ia berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi MK untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam menangani setiap permohonan yang diajukan ke depannya. "Harapan kita semua adalah MK bisa menjadi benteng terakhir dalam penegakan keadilan di negeri ini," pungkasnya.

Lebih baru Lebih lama