Maraknya aksi kejahatan yang meresahkan peternak di wilayah Tellulimpoe. Ketiga kasus tersebut menunjukkan modus operandi yang serupa dan kerugian yang cukup signifikan.
Baca Juga: Kasus IUP PT Timah Terus Bergulir, Wartawan Sambar.id Kembali Jadi Saksi di Kejagung
Ketiga kasus curnak terjadi di Desa Samaturue, Desa Saotengah, dan Desa Massaile, Kecamatan Tellulimpoe.
Modus operandinya hampir sama: pencurian dilakukan saat pagi atau dini hari, sasarannya adalah sapi betina berwarna merah, dan pelaku hingga kini masih dalam penyelidikan.
Baca Juga: Dewan Penasehat Sambar.id Brigjen Pol. Dr. Endra Zulpan Sukses di Lemhannas, Inspirasi untuk Negeri
Berikut daftar ketiga Kasus Curnak dalam Sepekan dan masing korban mengalami kerugian puluhan juta rupia.
- Kasus 1 (Desa Samaturue): Zainuddin Bin H. Goccang kehilangan 4 ekor sapi (3 betina, 1 jantan) pada 11 Juni 2025.
- Kasus 2 (Desa Saotengah): Rappe Bin Mamassang kehilangan 2 ekor sapi betina pada 27 Juni 2025.
- Kasus 3 (Desa Massaile): Mustaring Bin Manongci kehilangan 2 ekor sapi betina pada 4 Juli 2025..
Salah satu sumber yang tak ingin disebut jati dirinya sempat dikonfirmasi mengungkapkan kasus curnak ini menimbulkan keresahan di kalangan peternak.
Baca Juga: Putra Sinjai Pecah Bintang
Mereka mendesak Polres Sinjai untuk segera mengungkap pelaku dan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Kegagalan dalam mengungkap kasus ini akan berdampak buruk bagi perekonomian masyarakat dan menimbulkan rasa ketidakamanan.
Ia juga berharap Polres Sinjai meningkatkan patroli dan memperkuat penyelidikan untuk mencegah aksi curnak serupa di masa mendatang.
Transparansi dalam proses penyelidikan juga sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik.
Hingga berita ini diterbitkan pihak hukum dalam hal ini Polres Sinjai sementara diusahakan dikonfirmasi (*)
.jpg)