Sambar.id, SUBANG, JABAR - Menempati rumah digubuk reyod Nenek Ma'ah (70) warga Kampung Mulyasari RT 008/004, Desa Gambarsari, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, hidup sebatangkara di tengah kondisi yang sangat memprihatinkan.
Ironisnya, pemerintah desa setempat maupun kecamatan hingga kabupaten tak pernah memberikan bantuan apa pun terhadap nenek renta yang hidup sebatang kara tersebut. Padahal, kondisi rumah bambu yang beralaskan tanah tersebut kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan nyaris ambruk.
Untuk bertahan hidup Nenek Ma'ah ini mengandalkan bantuan dari uluran tangan warga dan tetangga, sungguh fenomena yang sangat mengenakan.
Padahal saat ini pemerintah provinsi Jawa Barat sedang gencar-gencarnya mengalahkan program Mikanyaah ka Indung. Namun sangat disayangkan, Nenek Ma'ah tak pernah tersentuh bantuan apa pun dari pemerintah. Dia bertahan hidup di garis kemiskinan yang amat menyedihkan.
Kepada media, Nenek Ma'ah mengatakan selama ini dirinya tidak pernah tersentuh program pemerintah baik tingkat Desa, Kabupaten maupun pusat. Jatah beras miskin yang pernah diterimanya dulu, saat ini sudah tidak dapat lagi. Nenek Ma'ah juga mengaku beberapa tahun lalu pernah mendapat bantuan beras, tapi saat ini dia sudah tak menerima bantuan apa pun dari pemerintah.
"Ema mah dari dulu juga ga pernah mendapat bantuan kaya orang lain yang rumahnya gedong, pernah dulu orang Desa ngasih beras katanya bantuan dari pemerintah, itu juga cuma 3 kali, sampai sekarang ga pernah nerima lagi," ucap Nenek Ma'ah dalam logat bahasa Sunda yang telah di terjemaahkan. (*)