Pemred Harian Sumedang Mendukung Upaya Polres Sumedang Memberantas Preman Berkedok Wartawan


SAMBAR.ID//SUMEDANG-
Pemimpin Redaksi Harian Sumedang sangat mendukung upaya Polres Sumedang dalam Memberantas premanisme berkedok wartawan.


Hal itu diungkapkan Tatang Tarmedi, Pemimpin Redaksi Harian Sumedang menyikapi penangkapan beberapa oknum mengaku wartawan peras kepala desa.


Menurutnya, mereka para oknum wartawan tadi layak mendapatkan ganjaran hukum yang setimpal, karena telah merusak citra wartawan pada umumnya.


Bahkan, selaku Pemred Harian Sumedang, ia merasa tercoreng salah seorang pelaku dengan mengaku jurnalis Harian Sumedang.


" Padahal, ia telah lama dicoret dari daftar wartawan Harian Sumedang, karena selama sekitar tiga bulan gabung tidak berkontribusi menulis berita, " ungkap Tatang.


Tadinya, ia selaku Pemred ingin memposisikan dia jadi peliput untuk wilayah Ganeas, Situraja, Cisitu, Darmaraja, Wado dan Jatinunggal.


" Namun, ia tidak pernah berkontribusi sama sekali menulis berita, ya akhirnya saya mencoretnya dari Box Redaksi, sepertinya ia masih berkeliling mengatasnamakan Harian Sumedang, " ucapnya bernada kesal.


Tatang merinci daftar wartawan Harian Sumedang yang aktif menulis berita, Dody Nsh untuk wilayah Kecamatan Pamulihan, Rancakalong, Cimanggung, Sukasari, Tanjungsari dan Jatinangor.


Jurnalis Supriadi, Teguh Safari, Novi Enur Hasanah dan Supriadi untuk wilayah Conggeang, Buahdua, Tanjungkerts, Tanjungmedar, Surian.


Jurnalis Abdul Haris Nasution untuk wilayah Ujungjaya, Tomo, Paseh, Jatigede dan wilayah Kabupaten Majalengka.


Dan, Siti Kowati, untuk liputan Pemda Sumedang, DPRD, atau wilayah Sumedang Selatan, Sumedang Utara dan Kecamatan Cimalaka.


" Jadi, untuk wilayah Ganeas, Situraja hingga Jatinunggal masih kosong, karena dia tidak mampu untuk menjalankan tugas jurnalistik, dan telah berbulan-bulan dicoret dari Box Redaksi, " pungkas Tatang.(*)

Lebih baru Lebih lama