Kegiatan ini digelar di Klinik Delima dan bekerja sama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Wamena, serta sejumlah mitra komunitas seperti Pikeyro, Garage Foto, dan relawan kesehatan setempat.
Digelar sejak pukul 09.00 hingga 14.00 WIT, aksi kemanusiaan ini berhasil mengumpulkan lebih dari 101 kantong darah dari berbagai golongan — kontribusi yang sangat berarti di tengah tingginya kebutuhan darah di wilayah Papua Pegunungan, khususnya bagi pasien melahirkan, korban kecelakaan, dan penderita penyakit kronis.
Selain donor darah, panitia juga menyediakan layanan cek golongan darah gratis, edukasi kesehatan, dan konsultasi gizi bagi masyarakat umum. Peserta yang hadir berasal dari beragam latar belakang — ASN, tenaga kesehatan, mahasiswa, hingga warga sipil.
Donor Rutin sebagai Program Prioritas
Menurut perwakilan IPLR, kegiatan donor darah ini merupakan bagian dari program prioritas yang telah berlangsung rutin setiap tiga bulan sejak tiga tahun terakhir. IPLR secara konsisten bergabung dalam program kemanusiaan ini sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama.“Setiap tetes darah yang disumbangkan hari ini adalah bentuk cinta tanpa syarat. Ini bukan sekadar kegiatan rutin, ini bentuk perjuangan menyelamatkan nyawa,” ujar salah satu panitia.
Klinik Delima, yang menjadi tuan rumah sekaligus pelopor kegiatan donor darah di Jayawijaya, mendapat apresiasi luas atas komitmen berkelanjutan mereka dalam menyelenggarakan program kemanusiaan ini.
Harapan untuk Kolaborasi Lebih Luas
Antusiasme warga yang kian meningkat menjadi bukti bahwa semangat gotong royong masih hidup di tengah masyarakat Papua Pegunungan. Penyelenggara berharap ke depan, lebih banyak organisasi kepemudaan, komunitas lokal, dan instansi pemerintah yang turut ambil bagian dalam kegiatan serupa.
“Kami percaya bahwa pembangunan kesehatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi tanggung jawab bersama. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan,” tutup perwakilan panitia.
Atas partisipasi seluruh warga dan relawan, panitia mengucapkan terima kasih yang tulus. Semoga setiap kebaikan dibalas berlipat oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan gerakan kemanusiaan ini terus tumbuh menjadi budaya yang membanggakan di Tanah Papua. (Ar)