SAMBAR.ID//Cikarang - Kabar miring yang beredar di media sosial mengenai adanya pungutan liar (pungli) atau biaya sewa lahan sebesar Rp500 ribu hingga Rp1 juta di pinggiran gerbang masuk Stasiun Cikarang santer dibantah oleh sejumlah pedagang setempat. Mereka menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.
Sejumlah pedagang yang berjualan di area tersebut memberikan klarifikasi atas isu yang beredar. Yasin, seorang pedagang ketoprak, dan Asep, pedagang risol, saat dikonfirmasi, sama-sama membantah adanya pungli.
"Tidak ada pungutan liar, hanya uang kebersihan saja sebesar Rp5.000," ujar Yasin dan Asep, seperti dikutip dari konfirmasi di lokasi pada Selasa (30/09/2025).
Warga sekitar, yang diwakili oleh Bang Edo, membenarkan bahwa kawasan tersebut memang kerap padat, terutama pada sore hari. "Memang benar kalau sore itu macet banget, pedagang penuh," kata Bang Edo di Stasiun Cikarang. Namun, ia juga ikut membantah isu pungutan liar yang masif.
"Adapun pemberitaan yang beredar di media Suara Cikarang itu tidak benar adanya," tegas Edo, merujuk pada sumber berita yang menyebarkan isu pungutan sewa lahan tersebut.
Kawasan di sekitar Stasiun Cikarang memang dikenal sebagai salah satu titik keramaian dan tempat beroperasinya banyak pedagang kaki lima, seperti terlihat pada foto suasana siang hari yang menunjukkan kepadatan motor, kendaraan, dan lapak dagangan di sepanjang jalan menuju stasiun. Keterangan dari para pedagang ini diharapkan dapat meluruskan informasi yang beredar di masyarakat terkait adanya praktik pungutan liar di area tersebut.
[Sumber/Warga setempat ]